Jakarta (ANTARA) - Juara La Liga Barcelona membukukan pendapatan operasional sebesar 839,5 juta euro (935,29 juta dolar AS) pada musim 2018-2019, lebih banyak sekitar 200 juta euro dibandingkan juara lainnya di delapan liga utama Eropa, ungkap sebuah studi perusahaan audit KPMG, Rabu.
Pendapatan juara Liga Spanyol itu melampaui pendapatan Paris St Germain dari Ligue 1 (636 juta euro), Bayern Munich di Bundesliga (626 juta euro) dan juara Liga Premier Manchester City (610 juta euro).
Meskipun Barcelona telah memenangi dua gelar liga terakhir dan memimpin liga pada pertengahan musim ini, mereka memecat pelatih Ernesto Valverde dan menunjuk mantan pelatih Real Betis Quique Setien sebagai penggantinya pada Senin.
Baca juga: Barcelona puncaki daftar "Money League", Manchester United tergerus
Studi KPMG ini juga mencakup Juventus di Serie A, Ajax Amsterdam di Eredivisie Belanda, juara Liga Primeira Portugal Benfica dan pemenang Super Liga Turki Galatasaray, yang memiliki pendapatan terendah dari delapan klub (146 juta euro).
Pendapatan siaran, terutama dari siklus distribusi baru Liga Champions yang bernilai 1,976 miliar euro per tahun, menjadi faktor pendorong dalam pertumbuhan pendapatan sebagian besar klub, demikian temuan studi tersebut sebagaimana dilansir dari Reuters, Rabu.
Juara Italia Juventus adalah pengecualian, dengan sistem distribusi pendapatan domestik Serie A yang baru memengaruhi pendapatan siaran, tetapi mereka mengalami peningkatan 30 persen untuk pendapatan komersial - terutama berkat kedatangan Cristiano Ronaldo.
"Tren yang paling mencolok untuk tahun ini adalah pendapatan dari hak siar pertandingan sebagai pendorong utama peningkatan pendapatan secara keseluruhan di tujuh dari delapan juara," kepala olahraga global KPMG dan penulis studi tersebut Andrea Sartori mengatakan.
Baca juga: Quique Setien: Saya cinta DNA Barca
"Pada musim sebelumnya, pendapatan komersial adalah kontributor utama pertumbuhan."
Biaya transfer Ronaldo dan upah tinggi juga menjadi kerugian Juventus setelah adanya kenaikan pajak sebesar 20,7 juta euro - satu-satunya klub di antara delapan klub yang mencatat kerugian.
Namun, delapan klub juara liga di Eropa itu mampu mengendalikan biaya staf dalam rasio ambang batas 70 persen dari biaya staf untuk pendapatan operasi, sebagaimana dipantau badan sepak bola Eropa UEFA.
Juara yang baru saja dinobatkan seperti Ajax dan Benfica memiliki peningkatan total pendapatan operasional year-on-year, dimana Ajax yang memenangi gelar juara Liga Belanda pertama mereka dalam kurun lima tahun terakhir membukukan pertumbuhan 117 persen.
Baca juga: Nasib Xavi tidak pasti setelah Setien latih Barcelona
Pewarta: Junaydi Suswanto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020