Singapura (ANTARA News) - Harga minyak dunia turun di perdagangan Asia, Selasa, seiring dengan meredupnya eforia mengenai penyelamatan pemerintah AS atas Citigroup dan munculnya kembali pesimisme para investor atas kecenderungan melemahnya perekonomian global, para analis manyatakan. Kontrak berjangka utama New York minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Januari diperdagangkan turun 57 sen pada posisi 53,93 dolar, di banding penutupan Senin 54,50 dolar per barel setelah melonjak 4,57 dolar. Minyak mentah Brent Laut Utara untuk penyerahan Januari turun 50 sen menjadi 53,43 dolar per barel setelah penutupan pada Senin di London pada posisi 53,93 dolar atau naik 4,74 dolar. "Harga minyak naik secara signifikan kemarin sebagai reaksi terhadap upaya penyelamatan baru bursa Wall Street," kata analis perusahaan konsultan energi Purvin and Gertz yang berbasis di Singapura Victor Shum kepada AFP. Pasar finansial menguat Senin, menyusul langkah pemerintah Amerika Serikat memompa miliaran dolar ke bank-bank AS yang sakit, Citigroup dan Inggris memperkenalkan paket stimulus finansial senilai 20 miliar pound (30 miliar dolar). Langkah terakhir oleh pemerintah AS dan Inggris bertujuan mendorong ekonomi mereka, yang terpukul oleh krisis finansial yang dimulai tahun lalu. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008