Pak Anies tidak melakukan itu karena dia mau pencitraan untuk Pilpres 2024Jakarta (ANTARA) - Salah satu orator aliansi Suara Rakyat Bersatu Jakarta Bergerak Abu Janda mengatakan masyarakat DKI Jakarta tidak memerlukan pencitraan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk bekerja bakti, namun mereka menginginkan normalisasi Kali Ciliwung sebagai tugas dari Pemerintah Pusat.
"Yang diinginkan masyarakat DKI bukan pencitraan kerja bakti tapi kerjaan pak Ahok itu diteruskan. Pak Ahok diberikan tugas pak Presiden untuk normalisasi, apa sih normalisasi itu? Melebarkan sungai yang konsekusensinya mengusur warga yang tinggal di bantaran sungai. Pak Anies tidak melakukan itu karena dia mau pencitraan untuk Pilpres 2024," kata Abu Janda di depan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Rabu.
Lebih lanjut, pegiat media sosial itu mengatakan jika normalisasi Kali Ciliwung dilakukan lebih cepat maka banjir Jakarta yang merugikan warga Jakarta tidak akan terjadi pada awal 2020.
"Kalau dia lakukan itu, dia bakal dihajar habis sama pendukungnya, kalau itu dilakukan juga akan kehilangan dukungan," kata Abu Janda.
Baca juga: Tim Jakarta Bergerak juga ajukan "class action" banjir Jakarta
Oleh karena itu sebagai bagian dari warga Jakarta yang merasa dirugikan oleh banjir Jakarta, Abu Janda mendukung langkah gugatan kelompok atau class action mengenai kerugian banjir Jakarta.
"Aksi ini bagian dari mengawal gugatan 'class action'," kata Abu.
Aksi Aliansi Suara Rakyat Bersatu Jakarta Bergerak adalah aksi massa yang kontra terhadap kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menangani banjir yang melanda Ibu Kota di awal 2020.
Beberapa di antara peserta aksi mengaku merupakan warga yang menjadi korban atas banjir Jakarta yang menyebabkan kerugian baik materiil dan imateriil.
Baca juga: Massa Jakarta Bergerak adakan lempar tomat pada "Anies"
Baca juga: Pendukung Anies bergerak menuju kubu kontra karena info palsu
Awalnya aksi itu direncanakan digelar di depan Balai Kota Jakarta, namun untuk menghindari gesekan dengan masyarakat yang mendukung Anies maka mereka dipindahkan untuk melakukan aksinya di depan Patung Kuda Arjuna Wiwaha.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020