Peshawar, Pakistan (ANTARA News) - Sebuah ledakan bom mencederai sedikitnya delapan orang di sebuah masjid di kota Peshawar, Pakistan baratlaut, kata sejumlah pejabat. Bom itu, yang dipasang di dalam masjid minoritas Syiah di daerah padat Hashtnagri, meledak tepat setelah sholat isa, kata mereka. "Delapan orang cedera dalam ledakan bom itu," kata pejabat kepolisian daerah itu, Saleem Khan, kepada AFP. Dokter di rumah sakit utama Peshawar "Lady Reading" mengatakan, korban-korban itu berada dalam kondisi stabil. Kepala kepolisian provinsi Malik Naveed mengatakan, itu merupakan ledakan bom yang berkekuatan kecil. "Bom itu dipasang di dalam sebuah ruangan dimana pengurus masjid itu sedang duduk bersama sejumlah tamu," kata Naveed. Peshawar terletak di dekat kawasan suku semi-otonomi Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan, tempat pasukan pemerintah memerangi gerilyawan pro-Taliban dan Al-Qaeda, namun kota itu juga memiliki sejarah kekerasan sektarian. Orang Syiah mencapai sekitar 20 persen dari penduduk Pakistan berjumlah 160 juta orang yang mayoritas orang Sunni. Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan. Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan. Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas pemberontak terhadap pasukan internasional di Afghanistan. Pakistan menempatkan sekitar 120.000 prajurit di sepanjang perbatasan itu dan menekankan bahwa tanggung jawab menghentikan penyusupan juga bergantung pada pasukan keamanan yang berada di Afghanistan. Islamabad juga menegaskan bahwa setiap tindakan terhadap militan di dalam wilayah Pakistan akan dilakukan oleh pasukan Pakistan. Hubungan antara AS dan Pakistan, dua sekutu utama dalam perang melawan terorisme, tegang akibat peningkatan serangan udara AS akhir-akhir ini dan serangan darat di kawasan suku tersebut. Menurut militer Pakistan, lebih dari 1.500 militan tewas sejak mereka melancarkan ofensif di Bajaur pada awal Agustus, termasuk komandan operasional Al-Qaeda di kawasan itu, Abu Saeed Al-Masri yang berkebangsaan Mesir. Daerah itu juga dihantam serangan rudal yang hampir mengenai Ayman al-Zawahiri, orang kedua Osama bin Laden, pada Januari 2006. Terdapat sekitar 70.000 pengungsi Afghanistan di Bajaur, yang tinggal di sana sejak akhir 1970-an setelah mereka melarikan diri dari invasi Uni Sovyet ke Afghanistan.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008