Pertumbuhan industri digital didominasi oleh para anak muda
Tangerang (ANTARA) - Menteri Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro menyatakan Indonesia mempunyai potensi handal dalam kompetensi sumber daya manusia (SDM) bidang digital terutama dikuasai oleh anak muda.
"Ini terbukti dengan beragam kemajuan teknologi digital dapat dipaparkan dengan jelas oleh kaum milenial," kata Menteri Bambang di Tangerang, Banten, Selasa.
Bambang mengatakan hal tersebut pada acara "Apple Developer Academy" (ADA) Indonesia yang merupakan kerja sama Apple dengan Universitas Bina Nusantara (Binus) yang digelar di Green Office Park 9 BSD City, di Cisauk, Kabupaten Tangerang.
Baca juga: Menristek ingin perluas kursus koding demi percepat talenta digital
"Pertumbuhan industri digital didominasi oleh para anak muda, salah satunya melalui pendidikan tersebut. Bahkan para peserta mampu menghadirkan beragam inovasi yang sangat kreatif sejalan dengan tuntutan perkembangan dunia digital," katanya.
Namun para wisudawan "Apple Developer Academy" angkatan kedua ini diharapkan dapat menjadi pengembang aplikasi asal Indonesia yang memiliki standard global.
Bambang menambahkan lulusan ini diharapkan memberikan berkontribusi di level nasional maupun internasional dan tidak hanya menguasai digital tapi juga menjadi pengusaha.
Sedangkan keberadaan akademi tersebut merupakan yang ketiga di seluruh dunia, setelah Brazil dan Italia.
Dalam akademi kedua ini, para perwakilan peserta menampilkan sejumlah aplikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.
Bahkan berbagai aplikasi yang dipresentasikan di acara kelulusan adalah Qiroah, Teman Netra, Leastric, Hearo dan Canting.
Qiroah yang dipresentasikan oleh Khoirunnisa’ Rizki Noor Fatimah dan Ramadhani Dian Pratwi diciptakan untuk mendukung metode belajar membaca Al-Quran secara tatap muka (talaqqi), mendengarkan frasa dan melatih pengucapan ayat-ayat Al-Quran.
Aplikasi ini akan memberi tanggapan dengan menggunakan teknologi Machine Learning. Aplikasi kedua adalah Teman Netra yang dipresentasikan oleh Savitri Nurhayati dan P. J. Bumi Gilang Sinawang.
Demikian pula aplikasi ini diciptakan untuk membantu warga Indonesia yang memiliki kesulitan penglihatan dengan memberikan bantuan untuk membaca teks pada surat, buku, brosur, label makanan, menu restoran hingga pembacaan nominal uang.
Sementara itu, Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan mengatakan lulusan dapat berkontribusi membina dan memberdayakan masyarakat.
Ahmed menambahkan lulusan akademi tidak hanya menjadi pekerja profesional tapi juga memberdayakan masyarakat dengan membuat lapangan pekerjaan di Indonesia dan khususnya di Kabupaten Tangerang
Akademi ini melahirkan 194 wisudawan yang telah mengikuti program beasiswa selama sepuluh bulan dari April 2019 hingga Januari 2020.
Baca juga: Menristek: Perlu memasyarakatkan kemampuan digital di Indonesia
Pewarta: Adityawarman(TGR)
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020