Pemkab saat ini sedang berupaya meningkatkan status tipe RSUD Meulaboh menjadi tipe B. Kami mohon doa dari masyarakat agar rencana ini berhasil
Meulaboh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh memastikan akan merekrut kembali ratusan petugas medis apabila tipe Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh kembali naik kelas menjadi tipe B (besar).
"Jika akan rekrut kembali petugas medis dari kalangan honorer (tenaga harian lepas/THL) untuk bekerja di rumah sakit, tapi setelah tipe rumah sakit naik ke tipe B dari saat ini tipe C," kata Asisten II Pemkab Aceh Barat Marhaban di Meulaboh, Selasa (14/1) usai menghadiri rapat di DPRK setempat.
Baca juga: Kemenkes rekomendasi 21 rumah sakit di Aceh turun kelas
Sebelumnya, pada awal tahun 2020 RSUD Meulaboh memberhentikan 272 petugas tenaga harian lepas (THL) karena terdampak penurunan kelas tipe rumah sakit dari tipe C ke tipe B.
Menurutnya, untuk saat ini pemerintah daerah belum bisa menambah tenaga medis untuk bekerja di rumah sakit milik pemerintah daerah, karena manajemen rumah sakit tidak mampu membayar jerih payah petugas honorer (THL) dalam jumlah yang banyak.
Baca juga: Tiga rumah sakit Pemprov Sumsel turun kelas
Mengingat saat ini dampak dari turunnya tipe kelas tipe rumah sakit menyebabkan biaya klaim pelayanan medis dari BPJS Kesehatan juga ikut turun, sehingga berdampak terhadap pendapatan rumah sakit.
Baca juga: Delapan rumah sakit di NTB turun kelas
Akan tetapi, kata dia, apabila nantinya rumah sakit ini kembali berubah menjadi tipe B, maka penambahan tenaga medis pasti akan terus dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Terkait dengan keluhan ratusan mantan tenaga harian lepas (THL) yang minta kembali dipekerjakan dan mengadukan nasib mereka ke DPRK Aceh Barat, hal tersebut adalah lumrah dan aspirasi yang disampaikan akan dibahas bersama anggota dewan agar segera mendapatkan solusi terbaik.
"Pemkab saat ini sedang berupaya meningkatkan status tipe RSUD Meulaboh menjadi tipe B. Kami mohon doa dari masyarakat agar rencana ini berhasil," kata Marhaban menambahkan.
Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Samsi Barmi mengatakan pihaknya saat ini sedang berusaha mencari solusi terbaik agar pelayanan medis di rumah sakit setempat semakin lebih baik.
Terhadap protes yang dilakukan oleh mantan tenaga harian lepas (THL) yang sudah diberhentikan, ia meminta para mantan pekerja agar bersabar karena persoalan ini sedang dibahas bersama pemerintah daerah, katanya.
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020