Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK) Tumpak Hatorangan Panggabean menegaskan bahwa kehadiran Dewas bukan untuk menghalang-halangi kinerja KPK.
"Saya mau sampaikan kehadiran Dewas di dalam KPK ini tidak lah bermaksud untuk mempersulit atau melemahkan atau menghalang-halangi kinerja KPK," ucap Tumpak saat jumpa pers di gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jakarta, Selasa.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa Dewas KPK berkomitmen untuk mendukung kinerja KPK berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku.
"Kami komitmen berlima mendukung semuanya apa yang dilaksanakan oleh KPK tetapi tentunya harus berdasarkan ketentuan hukum yang ada. Jadi, kami memberikan jaminan terhadap apa yang dilakukan oleh KPK. Itu memang sudah selaras tidak bertentangan dengan hukum yang ada," ucap Tumpak yang juga mantan pimpinan KPK jilid I itu.
Sementara itu, anggota Dewas KPK Sjamsuddin Haris juga mengungkapkan hal yang sama bahwa kehadiran Dewas bukan untuk menghambat pengungkapan kasus korupsi oleh KPK.
"Sebaliknya, kami ingin memastikan bahwa prosedur penindakan itu sesuai hukum, makanya mekanisme atau prosedur izin di dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 itu dimaksudkan sebagai upaya meningkatkan akuntabilitas prosedur penindakan di KPK," ucap Haris.
Anggota Dewas KPK lainnya Albertina Ho pun mengatakan bahwa tugas Dewas tidak akan melanggar peraturan perundang-undangan.
"Yang ingin saya sampaikan adalah bahwa Dewas ini dalam melaksanakan tugas tentu saja tidak akan melakukan hal-hal yang melanggar peraturan perundang-undangan. Jadi dalam melaksanakan tugas, Dewas pun berdasarkan aturan, yang diawasi berdasarkan aturan, yang mengawasi juga berdasarkan aturan," ujar Albertina.
Dalam kesempatan sama, anggota Dewas KPK Artidjo Alkostar juga menegaskan bahwa Dewas akan bekerja dengan profesionalisme.
"Jadi, kalau ada perbaikan-perbaikan dari kami, itu untuk meningkatkan kinerja dan akuntabilitas kepada publik. Itu yg penting. Misalnya tentang penyitaan itu, itu sudah ditentukan dengan jelas Pasal 39 KUHAP supaya akuntabilitas kita di pemberantasan korupsi ini dapat dipercaya oleh publik dan dapat dipertanggungjawabkan secara profesional," ucap Artidjo.
Ia juga menyatakan Dewas KPK akan bekerja dengan ikhlas.
"Kita ingin mewariskan antikorupsi kepada anak cucu kita dan kepada publik secepat mungkin agar Indonesia ini bebas dari korupsi. Itu harapan kita semua. Kami akan bekerja dengan ikhlas karena ikhlas itu nutrisi batin bagi kita, kalau tidak ikhlas akan menjadi racun bagi kita," ujar Artidjo.
Diketahui, Dewas KPK adalah struktur baru dalam tubuh KPK berdasarkan UU Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan UU KPK.
Dewan Pengawas antara lain bertugas untuk mengawasi pelaksanaan tugas dan wewenang KPK, memberikan izin atau tidak memberikan izin penyadapan, penggeledahan, penyitaan, menyusun dan menetapkan kode etik pimpinan dan pegawai KPK, menerima dan laporan dari masyarakat mengenai adanya dugaan pelanggaran kode etik oleh pimpinan dan pegawai dan lainnya.
Baca juga: Dewas KPK sudah berikan izin geledah dalam kasus Bupati Sidoarjo
Baca juga: Dewas sebut dua OTT masih gunakan prosedur UU KPK lama
Baca juga: Pakar: Dewas KPK tidak boleh intervensi ranah teknis
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020