21 warga mengajukan permohonan secara khusus pembuatan KTP karena rusak saat peristiwa banjir

Tangerang (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tangerang Selatan melayani puluhan permohonan pergantian dokumen kependudukan usai peristiwa banjir di awal tahun yang melanda sejumlah pemukiman warga dan merusak sejumlah dokumen administrasi.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tangerang Selatan, Dedi Budiawan di Tangerang Selasa mengatakan, sejak periode tanggal 1 hingga 13 Januari 2020, sudah ada 21 warga yang mengajukan permohonan pembuatan KTP dan telah selesai dibuatkan.

Kemudian, dokumen kependudukan lainnya yang dibuatkan adalah 11 akta kelahiran, dua Kartu identitas Anak, 16 kartu keluarga dan empat akta kematian.

Baca juga: Disdukcapil Tangerang layani ganti dokumen rusak akibat banjir

"Totalnya, ada 21 warga yang mengajukan permohonan secara khusus pembuatan KTP karena rusak saat peristiwa banjir pada awal tahun 2020 di Kota Tangerang Selatan," ujarnya.

Sementara itu, jumlah warga Kota Tangerang Selatan yang belum melakukan perekaman e-ktp hingga saat ini ada sekitar 0,2 persen dari total wajib yang merekam. "Kami targetkan selesai di tahun ini semuanya," ujarnya.

Kemudian, terkait adanya permohonan warga yang mengajukan pindah domisili, Budiman menuturkan jika banjir yang melanda Kota Tangerang Selatan beberapa waktu lalu tak menyebabkan masyarakat pindah domisili. "Tak ada perpindahan domisili yang begitu besar akibat banjir yang lalu," ujarnya.

Sebelumnya Pemerintah Kota Tangerang Selatan membuka layanan pergantian dokumen kependudukan bagi warga terdampak banjir. Layanan ini bisa dimanfaatkan warga dengan cara menghubungi layanan 112 atau datang langsung ke kantor dinas kependudukan dan catatan sipil.

Agus Wibowo selaku Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB mengatakan banjir yang terjadi di Kota Tangerang Selatan pada awal tahun lalu, tercatat ada 18.045 KK atau 65.001 jiwa yang terdampak.

Kemudian untuk korban meninggal ada empat orang. Adapun ketinggian banjir paling parah mencapai dua meter. Saat ini seluruh warga yang terdampak telah kembali ke rumah.

Baca juga: Ditjen Dukcapil ganti dokumen kependudukan yang rusak akibat banjir

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020