Sekitar tiga kali kelompok kontra Anies bernyanyi sambil membawa payung serta menggunakan topi bertuliskan "Anies Sengsarakan Rakyat", massa dari kubu pendukung Anies juga ikut berteriak dari depan Balai Kota meski dihalangi barikade polisi
Jakarta (ANTARA) - Aksi mengenai banjir Jakarta yang melibatkan dua kubu yaitu kelompok pro Bang Japar dengan kelompok kontra yaitu Aliansi Jakarta Bergerak sempat mengalami cek cok adu mulut pada saat kelompok kontra melakukan kegiatan longmarch menuju Patung Kuda Arjuna Wiwaha.
Berdasarkan pantauan ANTARA pada pukul 14.17 WIB para peserta Jakarta Bergerak mulai berjalan ke arah Patung Kuda sambil menyanyikan lagu bernada negatif kepada Pemimpin DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sekitar tiga kali kelompok itu bernyanyi sambil membawa payung serta menggunakan topi bertuliskan "Anies Sengsarakan Rakyat", massa dari kubu pro- Anies berteriak dari depan Balai Kota meski dihalangi barikade polisi.
"Kalau ga suka pindah provinsi aja," ujar salah satu massa pro- Anies sambil memegang spanduk bertuliskan We Love Anies.
Meski demikian peserta yang tergabung dalam Jakarta Bergerak itu tetap berjalan sambil menyanyikan lagu mereka dengan pengamanan dari pihak kepolisian di sisi kanan dan kiri mereka.
Baca juga: Polres Jakpus rencanakan aksi banjir Jakarta berorasi di Patung Kuda
Baca juga: Polres Jakpus siapkan pengamanan aksi protes banjir
Baca juga: Tim advokasi resmi gugat Gubernur Anies atas banjir di Jakarta
Terlihat juga beberapa massa pendukung Anies melemparkan botol air namun para peserta Jakarta Bergerak tetap berjalan menuju spot Patung Kuda yang dekat juga dengan Monas.
Polisi juga menghentikan laju kendaraan selama long march berlangsung agar para peserta kontra Anies dapat sampai tanpa gangguan.
Massa yang "Jakarta Bergerak" akhirnya sampai di titik depan Patung Kuda Arjuna Wiwaha pada pukul 14.30 WIB dan beberapa peserta segera mencari tempat berteduh karena cuaca panas terik.
Terkait pemindahan lokasi orasi, salah satu orator Jakarta Bergerak Dewi Tanjung mengatakan hal itu sudah dikoordinasikan dengan petugas keamanan.
"Memang titik kumpul di Balai Kota lalu pihak kepolisian berkoordinasi dengan kami biar ga jadi benturan, kita ngikutin arahan mereka. Karena mereka (pendukung Anies) adalah sodara kita kita. Jadi kita tetap menghargai mereka mau ibadah," kata Dewi Tanjung.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020