Perlu diketahui bersama bahwa pasien yang meninggal kemungkinan dengan penyerta lainnya karena pasien berusia 60 tahun ke atas dan masuk kategori lansia (lanjut usia)
Sigi (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) diare Desa Anca, Kecamatan Lindu setelah ratusan warga setempat mengalami peristiwa tersebut disertai mual dan muntah, Minggu (12/1).
"Kronologisnya, pada hari Minggu (12/1) mulai terjadi kunjungan pasien yang tak lain warga Desa Anca ke PKM (Pusat Kesehatan Masyarakat) Lindu. Keluhan mereka BAB (Buang Air Besar) terus menerus disertai mual dan muntah-muntah," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinkes Kabupaten Sigi Roland Franklin di Sigi, Selasa.
Esok harinya, Senin (13/1), katanya, terjadi peningkatan kunjungan yang luar biasa ke Puskesmas Lindu oleh warga Desa Anca dengan keluhan yang sama. Jumlah mereka mencapai ratusan orang.
"Kami bersama tim kesehatan langsung menuju ke sana sekitar pukul 09.00 pagi. Tim dokter menyimpulkan terjadi peningkatan kasus diare ringan sampai berat," ucapnya.
Baca juga: Gorontalo Utara tetapkan KLB kasus diare massal
Hingga saat ini, kata dia, data pasien yang dirawat akibat kejadian tersebut, antara lain pasien rawat jalan 105 orang, rawat inap enam orang, pasien dirujuk dua orang, dan meninggal dunia satu orang.
"Perlu diketahui bersama bahwa pasien yang meninggal kemungkinan dengan penyerta lainnya karena pasien berusia 60 tahun ke atas dan masuk kategori lansia (lanjut usia)," katanya.
Hingga saa ini, ia belum bisa menyimpulkan penyebab mereka mengalami hal tersebut.
Namun, katanya, berdasarkan keterangan beberapa korban, kemungkinan mereka mengalami diare akibat makanan yang disantap dalam suatu acara pada Sabtu (11/1) di desa itu.
Saat ini, lanjutnya, tim kesehatan dari Dinkes Sigi dibantu Dinkes Provinsi Sulteng melakukan beberapa langkah penanganan, yakni pelayanan siaga peningkatan kasus diare dalam satu minggu ke depan di daerah itu.
"Tim kesehatan yang dilengkapi dengan dokter secara bergantian akan berjaga di PKM Lindu sekaligus melakukan upaya promotif dan preventif untuk mencegah bertambahnya korban," ujarnya.
Surveilan, kata Roland, saat ini tengah mengambil sampel untuk diperiksa agar penyebab kasus itu segera terungkap.
Baca juga: Warga diminta waspadai diare dan leptospirosis setelah kebanjiran
Baca juga: Masyarakat diimbau waspadai penyakit musim kemarau
Baca juga: Pengungsi banjir Konawe Utara mulai terserang diare
Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020