(ANTARA News) - Sosok yang paling menarik perhatian dalam kabinet baru presiden-terpilih AS Barack Obama adalah Hillary Clinton yang akan menjadi menteri luar negeri.
Namun, pilihan untuk pengangkatan mantan ibu negara era pemerintahan Bill Clinton itu mengundang banyak keraguan, sebagaimana dikumpulkan harian Inggris Telegraph.
Para pembantu Obama khawatir pengangkatan Hillary sebagai menteri luar negeri akan meluluhkan janji Obama tentang penarikan segera pasukan dari Irak maupun rencana berbicara dengan pemimpin negara-negara yang bermusuhan dengan AS maupun bersikap makin keras terhadap Pakistan. Hal-hal tersebut adalah kebijakan yang ditentang Hillary.
Telegraph menulis, sekutu-sekutu Obama yang menganggap diri mereka berjasa atas kemanangannya dari Hillary maupun John McCain, kini putus asa akibat banyaknya pejabat era pemerintahan Bill Clinton yang akan mendapat jabatan-jabatan penting di kabinet Obama. Belum lagi ada rumor yang menyebut-yebut bahwa Obama akan tetap mempertahankan Menteri Pertahanan saat ini, Robert Gates.
Obama juga melindungi kepemimpinan Joe Lieberman di komite Senat. Sosok tersebut adalah anggota Partai Demokrat namun mendukung bekas Capres Partai Republik John McCain.
Seorang pembantu Obama saat berbincang dengan temannya mengatakan "Dia (Hillary) bekerja dengan baik untuk diri sendiri, bukan untuk Barack.Saya dapat merasakannya."
Thomas Friedman dari New York Times yang juga ketua penulis kebijakan luar negeri AS, mengingatkan "Jika mengangkat menteri luar negeri, anda tidak akan menunjuk tim lawan. Pemimpin negara lain dengan sangat gampang akan bisa melihat ada jarak antara presiden dengan menteri luar negerinya."
Hillary juga punya citra seorang manajer yang buruk karena saat kampanye gagal menengahi cekcok antar para pembantunya.
Seorang ahli strategi Partai Demokrat mengatakan : "Manajemen bukanlah keahlian Hillary."
David Ignatius, kolumnis Washington Post dan seorang yang skeptik terhadap Hillary, menyebutkan "gagasan men-subkontrakkan kebijakan luar negeri ke Hillary Clinton mengagetkan saya karena hal itu adalah kesalahan dengan kemungkinan proporsi yang sangat besar."
Telegraph memperkirakan penunjukan Hillary sebagai menteri luar negeri adalah agar dia tidak jadi gangguan politik dalam pemerintahan Obama.
Steven Clemons dari lembaga pemikir beraliran kiri, New America Foundation, berkomentar bahwa Obama "mungkin bingung, terperdaya, atau menghancurkan diri sendiri karena membentuk tim yang kemungkinan besar lumpuh akibat perang busuk di dalam. Kemungkinan lain, Obama justru sangat sangat brilian."
Obama mungkin menunjuk Hillary untuk meniru Presiden Abraham Lincoln yang memilih anggota kabinet yaitu para bekas musuhnya.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008