Moskow (ANTARA News) - Empat orang tewas dalam ledakan bom di Chechnya, Rusia, dalam serangan terakhir terhadap pasukan keamanan di daerah Kaukasus Utara yang dilanda pergolakan itu, kata pihak berwenang setempat, Minggu. Chechnya mengalami dua perang sejak bubarnya Uni Sovyet namun keadaan relatif tenang selama empat tahun terakhir. Kekerasan lebih sering terjadi daerah-daerah berdekatan, khususnya Ingushetia, pada 2008. Dalam serangan terakhir itu, ledakan terjadi di dekat sebuah bangunan apartemen setelah polisi datang untuk menyelidiki laporan mengenai penembakan di dekat Grozny, ibukota Chechnya. "Tiga polisi dan seorang warga sipil yang sedang lewat tewas dalam ledakan itu," kata seorang jaksa. Pada 6 November, serangan yang diduga bom bunuh diri menewaskan 12 orang di sebuah pasar di Vladikavkaz di daerah berdekatan lain, Ossetia Utara, dalam satu serangan tunggal terburuk selama beberapa bulan ini. Pasukan Moskow berusaha mengendalikan pemberontakan di kawasan berpenduduk mayoritas muslim yang termasuk daerah termiskin di Rusia. Chechnya sendiri kini di bawah kendali Kremlin dan sekutu-sekutu lokalnya. Sejumlah analis mengatakan, pemberontakan di kawasan itu terjadi karena berbagai faktor seperti persaingan suku, kekecewaan atas kemiskinan yang meluas dan keinginan kelompok muslim garis keras untuk mendongkel kekuasaan Moskow, demikian AFP.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008