Berbusana poncho coklat khas Andean dan berdiri di depan foto raksasa reruntuhan benteng Inca Machu Picchu, para pemimpin APEC menatap ke depan dan berusaha mengilhami harapan saat dunia dilanda gejolak finansial.
"Krisis ini akan berlangsung sementara saja," kata Presiden Peru, Alan Garcia, seperti dilaporkan DPA.
"Kami akan mengalahkan krisis dengan bantuan rakyat dan kalangan bisnis."
Gracia menyerukan kepada dunia agar menghindari "suasana panik, depresi atau ketidakpastian" dan berusaha mencari beberapa perspektif, karena "umat manusia memiliki sumberdaya finansial yang luar biasa yang belum pernah dimiliki sebelumnya."
Deklarasi Lima memperlihatkan keprihatinan yang jelas atas dampak kondisi saat ini, dari krisis ekonomi dan meningkatnya harga pangan hingga perubahan iklim terhadap rakyat miskin kawasan tersebut.
<b>Dimensi sosial</b>
KTT mengerluarkan deklarasi akhir tujuh halaman, dengan tajuk "Komitmen baru bagi Pembangunan Asia-Pasifik, untuk melengkapi pernyataan mengenai krisis ekonomi global yang mereka keluarkan Sabtu.
"Kami bertekad akan memperkokoh dimesi sosial globalisasi," kata deklarasi akhir itu.
Deklarasi final lebih jauh merujuk pada naiknya harga bahan pangan.
Perubahan iklim juga tak terpisahkan dari dimensi sosial.
"Menurunkan kemiskinan kemungkinan akan menjadi kian sulit di negara-negara berkembang yang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim dan bencana alam terkait berubahnya iklim," kata deklarasi.
KTT tahun depan akan menjadi ulang tahun ke-20 pembentukan APEC dan akan digelar di Singapura. (*)
Copyright © ANTARA 2008