Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir, melalui Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga, menyatakan siap untuk berkonsultasi dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD terkait penyelesaian PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI).
"Kita akan berkonsultasi kepada bapak Menhan Prabowo Subianto dan Menkopolhukam Mahfud MD terkait upaya-upaya penyelesaian ASABRI," ujar Arya Sinulingga, Senin (13/1) malam.
Baca juga: Kementerian BUMN akan carikan solusi untuk benahi Asabri
Dia mengatakan bahwa Kementerian BUMN telah memiliki beberapa rencana penyelesaian ASABRI, namun akan diajukan terlebih dahulu kepada Menhan dan Menkopolhukam.
"Kita harapkan nantinya bapak Menhan dan Menkopolhukam sudah bisa mencari solusi yang terbaik dari yang kami usulkan. Kami memiliki beberapa usulan, maka nanti bersama-sama kita mengambil keputusan atau solusi penyelesaian ASABRI," katanya.
Baca juga: Kementerian BUMN akan rombak direksi Asabri
Rencananya Erick Thohir akan berkonsultasi dengan Prabowo Subianto dan Mahfud MD sekembalinya ke Indonesia, setelah kunjungan dari Uni Emirat Arab.
Selain membahas solusi penyelesaian ASABRI, Erick juga kemungkinan akan membahas perombakan pengurus ASABRI dengan Prabowo dan Mahfud MD.
Baca juga: Dua pertiga saham milik Asabri kini di bawah harga IPO
Sebelumnya, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menyebutkan memang terdapat kerugian di portofolio dari sisi saham milik PT ASABRI (Persero) namun belum diketahui terkait jumlah kerugian tersebut.
Kartika masih belum tahu waktu pasti dimulainya terdapat kerugian pada saham ASABRI sebab masih dilakukan investigasi bersama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Baca juga: Wamen BUMN sebut ada kerugian pada portofolio saham Asabri
Namun, sekitar dua pertiga saham milik ASABRI kini harganya di bawah harga saat penawaran umum perdana (IPO).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia per 13 Januari 2020, dari saham yang dimiliki ASABRI di atas lima persen, sebanyak 8 dari 13 saham tersebut lebih rendah dari harga saat IPO.
Dari delapan saham tersebut, empat di antaranya termasuk dalam saham gocap alias saham yang mentok di harga terendah di bursa yaitu Rp50 per saham.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020