Pelatih sekaligus Manajer klub Lokomotif Salatiga, Alwi Mugiyanto, ketika dihubungi dari Semarang Minggu mengatakan, Unik akan ke Singapura bersama pelari putra dari klub Migas Cepu, Haryanto.
"Kami memang hanya mengirimkan satu atlet karena Triainingsih sudah turun pada seri pertama yang berlangsung di Nairobi beberapa waktu lalu. Pada saat itu Trianingsih berhasil mecapai garus finish dengan catatan waktu dua jam 43 menit," katanya.
Pada seri pertama,Trianingsih berhasil menempati urutan kedelapan dunia dan nomor satu untuk tingkat Asia. "Dari urutan 1sampai 10 itu pelari Kenya semua, sedangkan Trianingsih berhasil menerobos ke peringkat delapan," katanya menegaskan.
Menurut dia, pihaknya tidak memasang target terlalu tinggi kepada Unik karena pelari-pelari maraton dunia juga akan turun pada kompetisi tersebut. "Kami hanya berharap catatan waktu yang dicapai Unik tidak terlalu jauh dari Trianingsih," katanya.
Standard Chartered Marathon 2008 digelar di empat negara, Nairobi, Singapura, Hongkong, dan India. Juara umum akan ditentukan dari keempat penyelenggaraan tersebut, meskipun pelari yang diturunkan berbeda.
"Mereka tampil bukan atas nama perorangan tetapi sudah membawa bendera negaranya masing-masing sehingga juara umumnya adalah negara," katanya.
Pada tahun 2007, kata dia, Indonesia menjadi juara kedua untuk tingkat Asia dan saat itu peraih medali emas nomor lari 5.000 dan 10 ribu meter (Trianingsih) belum turun.
"Untuk tahun 2008 ini, kita harapkan bisa menjadi juara pertama untuk tingkat Asia karena Trianingsih tampil pada seri pertama di Nairobi," katanya.
Dalam kejuaraan berbeda hari ini, pelari putri klub Lokomotif Salatiga berhasil berjaya pada lomba lari Padang 10 K. Juara pertama direbut Trianingsih, juara kedua direbut rekannya, Novita Andriyani, sedangkan juara ketiga direbut pelari Kaltim, Olivia Saidi.
"Kita berhasil mengalahkan pelari-lerai nasional seperti Olivia Saidi dan Ferri Subnafeu (keduanya berasal dari Kaltim)," katanya tanpa menyebut catatan waktu yang diraih Trianingsih dan Novita dengan alasan lomba di Padang itu melewati bukit-bukit.
"Saya hanya mendapat kabar dari mereka kalau Trianingsih dan Novita menjadi juara pertama dan kedua di Padang," katanya.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008