Tolitoli (ANTARA News) - Kabupaten Tolitoli di Sulawesi Tengah kembali dilanda Banjir pada Minggu dan ratusan hektar sawah serta puluhan rumah penduduk tergenang air.
Banjir kali ini menggenangi sebagian desa di Kecamatan Lampasio, sekitar 30 km arah Selatan kota Tolitoli, seperti Desa Lampasio, Salugan, Sibea, Janja dan Tinading.
"Beberapa bulan lalu memang pernah banjir, tapi banjir kali ini kelihatannya lebih besar lagi," kata Alimin, warga Lampasio, Minggu.
Banjir tersebut menurut Alimin terjadi karena dua hari terakhir Tolitoli diguyur hujan deras. Hingga Minggu siang, hujan masih terus mengguyur Tolitoli dan sekitarnya.
Dia memperkirakan sawah yang tergenang akibat banjir tersebut mencapai ratusan hektar yang tersebar di beberapa desa.
Kedalaman banjir bervariasi antara 30 cm sampai dengan 1,5 meter. Hingga kini banjir masih merendam puluhan rumah penduduk. Namun warga masih tetap bertahan di rumah masing-masing.
"Sudah tiga desa yang saya datangi, belum ada yang mengungsi mereka masih tetap bertahan di rumah masing-masing," katanya.
Kecamatan Lampasio, khususnya Desa Lampasio, Tinading, Janja dan Salugan, merupakan salah satu kawasan langganan banjir. Akhir tahun lalu, banjir juga merendam kawasan ini hingga menyebabkan sarana publik seperti sekolah, kantor desa, ikut terendam banjir.
"Kami sebagai masyarakat Lampasio sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah bagaimana caranya agar kami tidak menjadi langganan banjir setiap tahunnya," kata Alimin.
Akibat curah hujan yang tinggi banjir juga terjadi di Desa Tambun, Kecamatan Baolan, sejak Sabtu malam, meski sekarang sudah surut.
Pantauan ANTARA beberapa rumah warga tergenang khususnya di dekat Lembaga Pemasyarakatakan (LP) Kelas II Tambun. Ketinggian air di lokasi ini mencapai lutut orang orang dewasa.
Sementara itu, Posko Satlak Penanggulangan Bencana (Satlak PB) Kabupaten Tolitoli yang dihubungi ANTARA membenarkan adanya laporan masyarakat terkait dengan banjir tersebut.
"Tadi memang ada warga dari Tinading datang melapor kondisi banjir di sana (Lampasio), tapi sekarang sudah mulai surut," kata Nasrun Abdul Latif, Bagian Pengendali Utama Posko Satlak PB, Tolitoli.
Dia mengakui, bahwa kawasan tersebut merupakan kawasan banjir setiap musim hujan. Khusus di Salugan, Nasrun mengatakan, jika banjir datang nyaris mencapai rumah-rumah panggung milik warga.
"Kalau di Salugan mungkin benar kalau dikatakan air sampai dua meter karena memang di sana dataran landai," ujarnya.
Nasrun juga tetap mengingatkan masyarakat Tolitoli khususnya yang berada di kawasan daerah aliran sungai (DAS) agar tetap waspada terutama jika musim hujan bertepatan dengan air laut pasang.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008