Medan, (ANTARA News) - Nama H. Adam Malik dinilai paling pantas diabadikan sebagai nama bandara internasional baru di Sumatera Utara yang saat ini tengah dibangun di Kuala Namu, Kabupaten, Deli Serdang.

"Dari sejumlah nama tokoh asal Sumut yang telah direkomendasikan menjadi nama bandara di Kuala Namu itu, nama mantan Wakil Presiden H. Adam Malik dinilai yang paling pantas," ujar Ketua Fraksi Partai Bintang Reformasi DPRD Sumut, H. Raden Muhammad Syafii di Medan, Minggu.

Selain Adam Malik, sejumlah nama yang sebelumnya telah diusulkan untuk bandara baru yang dijadualkan beroperasi mulai akhir 2009 itu di antaranya Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, mantan gubernur Sumut Tengku Rizal Nurdin dan Pahlawan Nasional Sisingamangaraja XII.

Menurut H. Raden Muhammad Syafii, Adam Malik yang juga pernah menjabat Menteri Luar Negeri RI telah dikenal secara internasional. Hal itu dinilai sebagai sebuah nilai tambah karena bandara di Kuala Namu itu nantinya bakal menjadi bandara internasional.

Selain itu, Adam Malik lebih punya simbol sebagai tokoh nasional asal Sumut sedangkan lainnya cenderung dikenal sebagai tokoh daerah.

"Kalau yang diusulkan adalah nama Sisingamangaraja, tentu kita punya perbandingan nama pahlawan-pahlawan dari daerah lain di Sumut seperti nama Tengku Amir Hamzah dari Langkat atau sejumlah nama dari Kesultanan Deli," kata Wakil Ketua Umum DPP PBR itu.

Demikian juga dengan nama Tengku Rizal Nurdin. Meski nama Rizal Nurdin memang patut dihargai sebagai putra daerah Sumut yang sukses, tetapi juga banyak nama mantan gubernur lainnya yang juga pantas dihargai jasa-jasanya.

"Kita masih punya nama Raja Inal Siregar yang sukses dengan konsep `Marsipature Hutanabenya`, atau Marah Halim yang juga dikenal dengan `Marah Halim Cup-nya`," kata pria yang akrab disapa Romo itu.

Sedangkan nama AH Nasution, menurut dia, di daerah-daerah lain di Indonesia nama jendral besar itu sudah menjadi nama jalan atau nama tempat. "Jadi yang paling pantas itu memang menggunakan nama Adam Malik," katanya.

Pendapat yang sama juga dikemukakan Ketua Komisi E DPRD Sumut, Rafriandi Nasution. Menurut dia, nama Adam Malik merupakan nama yang paling layak untuk dipertimbangakan menjadi nama bandara itu.

"Karena bandara itu adalah bandara internasional, maka sudah selayaknya nama yang diabadikan adalah nama yang dikenal luas di dunia internasional. Selain pernah menjadi Wapres dan Menlu, Adam Malik juga pernah menjadi Ketua Majelis Umum PBB, dan itu merupakan sebuah nilai tambah yang membuat namanya lebih pantas diabadadikan menjadai nama bandara baru itu," katanya.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008