Denpasar (ANTARA News) - Jajaran Polda Bali masih melakukan pemburuan secara intensif terhadap orang yang mencurigakan yang diduga telah berhasil menyusup masuk ke Pulau Dewata.
"Kami masih memburu orang dimaksud yang disebutkan telah menyusup masuk ke wilayah Buleleng," kata Kasubid Humas Polda Bali AKBP Sri Harmiti, ketika dihubungi di Denpasar, Sabtu.
Sri Harmiti tidak merinci ciri-ciri orang yang diburunya itu, namun dikatakan bahwa pihaknya sempat menerima laporan tentang adanya dua orang tak dikenal yang bertindak-tanduk mencurigakan.
"Orang itu dilaporkan berada di wilayah Buleleng, Bali bagian utara, namun setelah ditelusuri hingga kini belum ditemukan jejaknya," kata Sri Harmiti.
Seiring dengan upaya pemburuan termasuk menjaga kondisi kamtibmas Pulau Dewata, petugas yang disiagakan di dermaga Pelabuhan Gilimanuk, Bali bagian barat, kini tampak melakukan pemeriksaan dengan cukup ketat baik atas barang maupun orang yang keluar masuk Pulau Dewata.
Khusus untuk orang yang baru saja tiba di Pelabuhan Gilimanuk setelah sebelumnya menyeberang dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, petugas yang dilibatkan juga memeriksa identitas orang bersangkutan.
Ia mengatakan, pemeriksaan identitas tersebut selain dimaksudkan untuk peningkatan keamanan, juga sebagai upaya menekan jumlah penduduk liar masuk ke Bali.
Dikatakan, bila seorang pendatang diketahui tanpa identitas yang jelas masuk ke Pulau Dewata, oleh petugas akan diperintahkan untuk kembali lagi dari Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang.
Selain Pelabuhan Gilimanuk, setiap pintu keluar masuk Bali kini juga mendapat penjagaan yang cukup ketat pasca-dilakukannya eksekusi untuk tiga terpidana mati kasus bom Bali 2002.
Pintu keluar masuk Bali yang mendapat penjagaan cukup ketat tersebut meliputi Bandara Ngurah Rai di Tuban, serta Pelabuhan Padangbai, Kabupaten Karangasem, Pelabuhan Benoa, Denpasar, dan Celukanbawang, Kabupaten Buleleng.
Penjagaan dan kesiapan di pintu keluar masuk tersebut, juga melibatkan pasukan Brimob dan tim antiteror Detasemen-88 Polda Bali.
Ditempatkannya tim tersebut dimaksudkan untuk melakukan tindakan cegah tangkal terhadap kemungkinan munculnya aksi teror bom, seperti dua kali sempat "menyalak" di Jimbaran dan Legian Kuta dengan jatuhnya ratusan korban tewas dan luka-luka.
Terkait upaya pencegahan terhadap tindak kejahatan yang cukup menakutkan itu, Sri Harmiti mempermaklumkan kepada para pemakai jalan atau yang akan masuk ke Pulau Dewata, kalau kemudian harus mengalami penggeledahan di pintu masuk Bali.
"Kita permaklumkan kalau petugas di pintu keluar masuk Bali sempat melakukan pemeriksaan bahkan penggeledahan. Itu semua untuk tujuan pengamanan, tidak yang lainnya," katanya. (*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008