"Kami terus lakukan pengabdian sosial," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Halida Hatta di sela nonton bareng film Laskar Pelangi bersama anak-anak panti asuhan di Jakarta, Sabtu.
Putri proklamator Bung Hatta itu mengatakan, acara nonton bareng bersama sekitar 400 anak panti asuhan dari Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat tersebut merupakan salah satu bentuk pengabdian sosial.
Halida Hatta mengatakan, ia dan partainya akan terus melakukan kegiatan pengabdian sosial lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Karena Gerindra ada partai yang berpihak kepada masyarakat agar Indonesia mencapai kesejahteraan," kata adik Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta itu.
Ia mengatakan, setelah pemilu, maka kegiatan pengabdian sosial akan terus dilakukan oleh partainya. Ia mengatakan, jika kesejahteraan masyarakat belum terwujud maka tugas Gerindra belum usai.
Ia mengatakan, kader Gerindra dididik untuk selalu berbuat yang terbaik bagi masyarakat dan melakukan kegiatan-kegiatan sosial.
Mengenai acara nonton film Laskar Pelangi, Halida mengatakan, dengan acara nonton bareng tersebut, ia ingin mengajak anak-anak panti asuhan tersebut agar tetap memiliki semangat belajar yang tinggi walaupun kondisi ekonomi mereka memprihatinkan seperti yang terlihat dari semangat anak-anak laskar pelangi dalam film tersebut.
Caleg Partai Gerindra untuk Dapil II Jakarta (Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan luar negeri) itu juga mengatakan bahwa film tersebut mengajak anak-anak tetap ceria, saling berkomunikasi dengan teman atau guru mereka, bertoleransi serta mencintai lingkungan.
Mengenai pilihan menonton film Laskar Pelangi, Halida justru balik bertanya, "Ada berapa film anak-anak yang diproduksi sendiri? Ini film yang tepat".
Ditanya apakah acara itu merupakan kampanye? Halida mengatakan, "Ini pengabdian sosial. Bukan kampanye karena mereka anak-anak yang tidak punya hak pilih".
Pada kesempatan itu Halida Hatta juga mengeluhkan sistem pendidikan di Indonesia. Ia mengatakan, saat ini pendidikan belum merata dan sarana prasarana pendidikan buruk.
"Sistem pendidikan kita perlu dibenahi. Saat ini banyak gedung sekolah ambruk, sistem pendidikan tidak sama di berbagai daerah, serta anak-anak tidak diberi pendidikan yang memadai seperti kemampuan bahasa Inggris," kata Halida.
(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008