Reuters melaporkan bahwa laporan itu menuduh China menggunakan devisa mereka untuk membeli pengaruh.Contohnya, baru-baru ini perusahaan dana investasi pemerintah (sovereign wealth fund) milik China setuju untuk memberi pinjaman ke Costa Rica dengan balasan negara tersebut membatalkan pengakuan diplomatik terhadap Taiwan.
China juga membangun pasukan mata-mata di dunia maya hingga mampu melakukan serangan " kemanapun dan kapanpun".
Sejumlah serangan ke pemerintah AS maupun perusahaan-perusahaan pertahanan dan bisnis naik hingga sepertiga kali pada 2007 atau menjadi 43.880 insiden yang berdampak pada lima juta komputer, ungkap laporan Komisi Peninjau Hubungan Ekonomi dan Keamanan AS-China.
Sebagian serangan itu sangat canggih sehingga tidak bisa dihadapi bahkan dideteksi. Sementara itu program antariksa China makin membuat rawan aset-aset AS.
"China bertekad memperluas ruang lingkup kendalinya meski bayarannya adalah tetangga-tetangganya di Asia dan Amerika Serikat," ungkap laporan itu.
Pentagon dan berbagai studi pemerintah telah menuduh China melakukn peretasan (hacking) komputer untuk mencuri informasi baik mengenai sipil maupun militer. Salah satunya yaitu serangan terkoordinasi tahun 2002 yang oleh AS diberi nama "Titan Rain" yaitu terjadinya pengunduhan informasi dalam jumlah besar.
Pemerintah China membantah terlibat dalam serangan-serangan tersebut.
"Daripada membiaya pensiun dan mendirikan rumah sakit maupun sekolah, misalnya, China justru menggunakan dananya untuk memiliki pengaruh politik dan ekonomi terhadap negara lain," kata ketua komisi tersebut, Larry Wortzel, saat memberikan laporan tersebut.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008