Semarang (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah menilai pembuatan komik yang melecehkan Nabi Muhammad SAW bernuansa suku, agama, ras dan kepercayaan (SARA) sudah seharusnya aparat kepolisian menangkap pelakunya.
"Kami sangat-sangat prihatin, kok masih ada yang berbuat SARA dengan terang-terangan membuat dan menyebar bukan hanya virus tetapi penghinaan kepada Nabi Muhammad SAW," kata Sekretaris Umum MUI Jateng, Ahmad Rofiq, di Semarang, Jumat.
Ahmad Rofiq mengatakan, aparat kepolisian harus segera menangkap dan mengadili sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Menurutnya, kasus ini bukan hanya dilihat dari perspektif agama tetapi juga SARA.
"Jika laman (situs/website, red) belum ditutup, harus segera ditutup," katanya.
MUI Jateng menghimbau kepada umat muslim agar tidak terpengaruh dan terpancing dengan komik tersebut.
"Kalau memahami betul pribadi, sejarah Rasulullah tentu tayangan tersebut tidak akan berpengaruh," katanya.
Ahmad Rofiq menceritakan, dalam sejarahnya Nabi Muhammad SAW menikah dengan janda pejuang dan janda sahabat kecuali Siti Aisyah. Kondisi tersebut sangat berbeda dengan yang digambarkan dalam komik yang telah diedarkan melalui laman ke masyarakat.
"Ya, kami berharap 1X24 jam pelakunya bisa ditangkap dan diumumkan. Pelaku penyebar berita palsu bank-bank yang akan dilikuidasi saja bisa segera ditangkap kok," katanya.
Ahmad Rofiq menambahkan, kasus penistaan agama sudah terjadi berulang kali dan kepolisian harus bertindak cepat.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri telah menyatakan bahwa pembuatan komik yang menista Nabi Muhammad SAW di salah satu blog di internet itu merupakan upaya memecah belah umat beragama di Indonesia.
Dia menyatakan bahwa pihaknya sedang melacak pelakunya dan siap menindak tegas sesuai hukum yang berlaku.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008