Jakarta (ANTARA News) - RI dan Malaysia mematangkan kerjasama pengelolaan perbatasan kedua negara dalam Sidang ke-26 Komite Tingkat Tinggi (High Level Committee/HLC) General Border Committee Malaysia-Indonesia (GBCB Malindo) di Jakarta, Jumat.
Dalam kegiatan yang berlansung tertutup, delegasi Indonesia dipimpin Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso dan delegasi Malaysia dipimpin Panglima Angkatan Tentara Malaysia (ATM)B Jenderal Tan Sri Abdul Azis.
Panglima TNIB Jenderal TNIB Djoko Santoso mengatakan, sidang akan membahas berbagai hal yang berkaitan dengan pengelolaan perbatasan kedua negara baik darat maupun laut di segala bidang yakni pertahanan, keamanan, sosio dan ekonomi.
"Semua aspek, kita bahas termasuk pendidikan dan latihan antarangkatan bersenjata kedua negara," katanya, singkat.
Dalam sidang tersebut, tambah Djoko, akan dimatangkan lagi soal pengamanan perbatasan baik di darat, laut maupun udara salah satunya melalui patroli bersama antara angkatan bersenjat kedua negara.
Selain itu, kedua negara juga sepakat untuk menambah satu pos gabungan di perbatasan darat RI-Malaysia di Kalimantan sepanjang 2.004 kilometer.
"Saat ini baru ada dua pos gabungan di Indonesia dan tiga di Malaysia. Pos bersama itu akan didirikan di Aruk," tuturnya.
Untuk pengamanan perbatasan darat RI-Malaysia TNIB telah memperbaiki sejumlah pos pengamanan baik di perbatasan darat Kalimatan Timur-Sabah dan Kalimantan Barat-Serawak.
"Sedangkan untuk di laut, kita sepakat untuk menyusun prosedur tetapnya, dan akan ditandatangani pada Sidang GBC ke-37 pada 2009," katanya.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008