Jakarta (ANTARA News) - PDI Perjuangan dan Partai Amanat Nasional (PAN) meragukan hasil pengumpulan jajak pendapat (polling) yang dilakukan lembaga survei mengenai posisi kedua partai ini yang peringkatnya merosot.
Keraguan disampaikan Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait dan Ketua Badan Litbang DPP PAN Sayuti Asyatri dalam dialektika demokrasi di Gedung DPR/MPR Jakarta, Jumat.
Maruarar--biasa disapa Arar--mengemukakan, aktivitas lembaga survei untuk memeringkat partai-partai politik sering kali tidak terlepas dari kepentingan pihak tertentu sebagai sponsor. Karena itu, hasil polling jarang menggambarkan sikap independen.
Dia mengemukakan, kemungkinan ada kontrak kerjasama lembaga survei dengan pihak tertentu. Dalam kaitan kerjasama ini, maka sampel-sampel polling bisa saja diatur sedemikian rupa.
Begitu juga mengenai metode pengambilan sampel bisa saja diatur agar menguntungkan salah satu partai.
"Persolannya, bagaimana pertanggungjawaban hasil survei itu kepada publik," katanya yang menambahkan, hasil survei berpotensi menjadi alat untuk menggalang opini publik.
PAN menempatkan hasil survei sebagai masukan, walaupun persoalan sampel dan penggunaan metodenya yang digunakan lembaga survei sering diragukan.
"Kalau sampelnya hanya 1.000 orang, berarti setiap kabupaten hanya akan ada dua sampai tiga responden. Kesimpulannya akan sulit untuk menggambarkan sikap masyarakat seluruh Indonesia," kata Sayuti.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008