New York (ANTARA News) - Pekerja migran dalam jumlah besar telah pulang ke tanah air mereka, setelah negara penampung dilanda krisis finansial dan kesulitan ekonomi, PBB menyatakan Kamis, dalam kajiannya mengenai dampak ekonomi terhadap para pekerja.

"Berita tentang pekerja migran pulang dalam jumlah besar ke tanah air mereka telah menjadi lebih umum, terutama dalam kasus di mana ekonomi negara penampung memburuk," kata divisi populasi PBB kepada DPA.

"Mengalirnya secara besar-besaran para pekerja migran dari negara-negara makmur terjadi dari Polandia ke Amerika utara.

Jumlah uang kiriman (remittance) dari para pekerja migran juga telah merosot, dari 17 persen dari gaji mereka pada 2002 hingga 2006 menjadi hanya 7 persen gaji mereka pada 2007 dan 2008.

Nilai keseluruhan remittance yang dikirim ke tanah air masing-masing dari seluruh dunia mencapai sekitar 283 miliar dolar pada 2007.

Mengutip angka Bank Dunia, PBB memproyeksikan penurunan lebih jauh atau stagnasi remittance pada 2009 dan kemungkinan baru pulih pada 2010.

Melambatnya ekonomi AS telah menyebabkan berkurangnya aliran pekerja migran gelap, dengan penahanan mereka di perbatasan selatan AS anjlok sebesar 39 persen pada 2008 dibandingkan dengan masa puncak penahanan mereka pada 2005.

Setelah mencapai angka tinggi pada tahun-tahun sebelumnya, jumlah para warga Filipina yang berusaha memperoleh sertifikat keperawatan untuk bekerja di AS tidak lagi meningkat dari 2007 hingga 2008, kata PBB. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008