Jakarta (ANTARA News) - Pengambilalihan Bank Century oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) karena rasio kecukupan modal (CAR) bank beraset sekitar Rp15 triliun tersebut mengalami penurunan. Pengambilalihan bank tersebut juga merupakan langkah untuk melindungi para nasabah dan seluruh sistem perbankan nasional.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono kepada pers di Gedung BI, Jumat, mengatakan, untuk melaksanakan proses peralihan secara tertib maka pada hari ini (Jumat, 21/11) Bank Century tidak beroperasi melayanni transaksi perbankan untuk para nasabah.

"Namun pada Senin 24 November 2008, PT Bank Century Tbk. dipastikan akan melayani para nasabah secara penuh, termasuk pelayanan kliring dan RTGS," kata Boediono.

Boediono menambahkan, keputusan untuk mengambil alih operasional manajemen perusahaan merupakan kesepakatan dari pemerintah dan BI melalui Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

"Bank Indonesia akan terus memonitor perkembangan sektor perbankan di tanah air yang saat ini secara umum mantap dan stabil," katanya

Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner LPS, Rudjito mengatakan, Bank Century mengalami kekurangan rasio kecukupan modal (CAR) setelah mereka mengalami penurunan nilai (deteriorisasi-red) aset.

"Kemarin ada deteriorisasi di asetnya yang memerlukan pencadangan. Nah pencadangan itu menyebabkan capital adequacy ratio (CAR)-nya turun. Nah sekarang sedang dihitung oleh manajemen baru," kata Rudjito.

Kebutuhan tersebut, jelasnya, akan disuntik dengan penempatan modal sementara pemerintah secara bertahap, bahkan saat ini suntikan telah dilakukan sambil terus memperbaiki efisiensi perusahaan guna meningkatkan laba bersih perusahaan.

"Kepada BI, kita memang minta ada suatu schedule (jadwal-red) dimana pemenuhan CAR minimum 8 persen itu tidak sekaligus," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008