Pada awal perdagangan (10.00 waktu JATS) IHSG BEI turun 38,769 poin atau 3,36 persen menjadi 1.116,201 dan indeks LQ45 melemah 9,272 poin atau 4,25 persen ke posisi 209,109.
Analis Riset PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan, menyatakan sentimen negatif bursa global masih menjadi faktor utama penekan indeks.
Kembali merosotnya bursa AS yang diikuti bursa regional ini masih terkait dengan pelambatan ekonomi.
"Sekarang AS bukan bicara inflasi yang tinggi, tetapi sudah deflasi yang tinggi. Hal ini menunjukkan daya beli masyarakat yang melemah sehingga menghantam pendapatan perusahaan," katanya.
Bursa AS dengan indeks Dow Jones pada Kamis malam ditutup anjlok 5,56 persen menjadi 7.552,29 dan diikuti oleh bursa kawasan Asia, di antaranya indeks Nikkei 225 di Bursa Tokyo merosot 2,22 persen ke posisi 7.532,10, bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng yang terkoreksi 2,93 persen menjadi 11.937,76 dan bursa Singapura dengan indeks Straits Times yang melemah 1,95 persen ke level 1.582,48.
Tekanan jual di awal perdagangan Jumat ini telah membuat saham yang turun kembali mendominasi pasar saham sebanyak 92 dibanding yang naik hanya empat, sedangkan 13 stagnan dan 347 belum aktif diperdagangkan.
Beberapa saham unggulan yang mengalami penurunan, diantaranya Baklrie Plantations yang turun Rp20 menjadi Rp205, Telkom melemah Rp150 ke posisi Rp5.600, Bank BCA terkikis Rp200 ke level Rp2.500, Bank BRI melorot Rp100 ke harga Rp2.500 dan United Tractors turun Rp3000 ke Rp2.850. (*)
Copyright © ANTARA 2008