"Jika Indonesia mengintegrasikan total ekonomi domestikanya dengan ekonomi global maka Indonesia adalah korban dari kebijakan ekonomi yang telah ditetapkan," kata salah satu ekonom Tim Indonesia Bangkit itu di Jakarta, Jumat.
Ia membantah pernyataan pemerintah melalui Menteri Keuangan, Sri Mulyani, yang menyebut bahwa Indonesia adalah korban tidak bersalah atas krisis finansial global yang terjadi saat ini.
Menurut dia, pernyataan itu lebih merupakan upaya membela diri atas kesalahan pilihan kebijakan ekonomi pemerintah.
"Dalam teori lahirnya korban, hampir tidak ada kurban yang bebas murni dari situasi yang melahirkan adanya kejahatan," katanya.
Jika situasi itu dikaitkan dengan krisis ekonomi global dan Indonesia mengintegrasikan total ekonomi domestiknya dengan ekonomi internasional maka Noorsy menilai Indonesia sudah menjadi korban pilihan kebijakan pemerintah.
"Benar bahwa situasi eksternal yang menjadi penyebab tetapi kondisi internal selayaknya mempunyai daya bila hubungan langsung dengan kondisi eksternal yang liberal, terbatas baik pada situasi, macam, dan jumlahnya," katanya.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008
jangan lupakan tanggung jawab kita sebagai anak bangsa indonesia..
BBM diturunin cuman 500perak...Gila amat tuhh...