Washington, (ANTARA News) - Menlu AS Condoleezza Rice dan putera pemimpin Libya Moamer Kadhafi, Seif al-Islam, membicarakan cara untuk meningkatkan hubungan dua negara tersebut dan HAM.
Rice mengatakan pada wartawan, Kamis, dirinya bertemu dengan Seif al-islam yang melakukan kunjungan pribadi ke Washington. Pertemuan itu berlangsung tiga pekan setelah Tripoli memenuhi perjanjian untuk mengganti kerugian warga AS yang menjadi korban terorisme AS .
AFP melaporkan bahwa langkah tersebut pembayaran tersebut menyingkirkan halangan terakhir untuk pemulihan hubungan dua negara tersebut.
"Ini benar-benar baik. Kami telah mengadakan pembicaraan yang sangat baik mengenai bagaimana menggerakkan maju hubungan," Rice mengatakan pada wartawan menyusul pertemuan tertutup dengan putera Kadhafi itu.
Rice juga memastikan bahwa ia telah menyampaikan kasus aktivis Libya, Fathi al-Jahmi yang sedang sakit, yang pemerintah AS minta agar pemerintah Libya membebaskannya tanpa syarat.
"Kami telah membicarakannya. Kami telah melakukannya," kata Rice ketika ditanya mengenai pertemuannya dengan putera Khadafi itu ketika ia tampil untuk berfoto dengan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Javier Solana.
Jurubicara Rice, Sean McCormack, mengatakan pada wartawan bahwa Menlu telah mendesak Libia untuk membebaskan Jahmi. Ketika ditanya apakah Rice telah mendesak Seif al-Islam untuk menggunakan pengaruhnya pada Khadafi tua untuk memperoleh pembebasan orang itu, McCormack mengatakan: "Tidak, ia tidak melakukannya".
Yayasan Kadhafi, yang dipimpin oleh Seif al-Islam, mengumumkan pada 11 Maret bahwa Jahmi telah kembali ke rumah keluarganya tapi deplu AS tidak menganggapnya telah dibebaskan.
Ia kemudian ditangkap lagi. Jahmi, yang sekarang dalam usia pertengahan enampuluhan, dijaga di sebuah rumah sakit di Libia dan kondisi kesehatannya keluarga Jahmi kecam. Ia telah ditahan sejak 2004 setelah secara terbuka menyerukan demokrasi, mengecam rezim pemimpin Libya Moamer Kadhafi dan bertemu dengan seorang pejabat asing. (*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008