New York (ANTARA News) - Saham-saham Wall Street jatuh lagi pada Kamis waktu setempat, karena kepanikan investor meluas membuat sebuah hiruk-pikuk serbuan (rush) keluar dari saham dan masuk ke dalam obligasi dalam menghadapi  data ekonomi yang lebih lemah dan perkembangan upaya bailout untuk industri otomotif. Indikator utama pasar merosot  ke posisi terendah dalam 11,5 tahun terakhir, karena para investor berlari untuk menutup  pasar obligasi, mengirimkan imbal hasil (yield) ke posisi terendah selama ini. Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh ke posisi terendah baru dalam lima setengah tahun,  kehilangan 444,99 poin (5,56 persen) menjadi berakhir pada 7.552,29 sehari setelah terperosok 427 poin. Indeks komposit Nasdaq turun 70,30 poin (5,07 persen)  menjadi 1.316,12, level penutupan terendah sejak 2003. Indeks Standard & Poor's 500 merosot 54,14 poin (6,71 persen) menjadi 752,44, posisi akhir terendah sejak April 1997. Elizabeth Harrow dari Schaeffer's Investment Research mengatakan pasar dihantam oleh "sebuah tembakan beruntun dari berita ekonomi suram." Pasar terhuyung-huyung sepanjang hari dan aksi jual menguat karena Partai Demokrat di Kongres menunda pemungutan suara  untuk bailout "tiga besar" produsen otomotif yang terpukul krisis hingga paling kurang Desember, dan mengatakan para pimpinan industri untuk datang  dengan sebuah pola penyelamatan baru. Pemimpin Mayoritas Senat Harry Reid mengatakan itu "sebuah kenyataan menyedihkan" meski sebuah bipartisan disepakati oleh para senator dari negara yang memiliki jutaan pekerja  yang tergantung pada industri tersebut,  dukungan itu belum cukup untuk bailout. Berita itu mengecilkan prospek untuk sektor utama dengan keseluruhan ekonomi menghadapi masalah mengerikan dan pengangguran meningkat. "Sentimen di Wall Street juga terpukul keras penurunan hari-hari terakhir di tengah memburuknya ekonomi dan ketidakpastian  kesehatan industri otomotif AS," kata analis Charles Schwab & Co. Berita ekonomi terakhir masih suram karena  departemen tenaga kerja AS mengatakan klaim baru asuransi pengangguran dalam sepekan lalu melonjak ke posisi tertinggi 16 tahun sebanyak 542.000. "Ini sebuah laporan yang mengerikan dalam pasar kerja," kata John Ryding dari RDQ Economics. Sementara sebuah lembaga riset swasta The Conference Board melaporkan bahwa indeks tinjauan mendatang dari indikator ekonomi utama  turun 0,8 persen pada Oktober. "Ekonomi sedang mengalami kontraksi, dan menghadapi kontraksi yang intensif pada beberap bulan mendatang," kata Ken Goldstein, ekonom sebuah perusahaan riset bisnis. Tindakan pasar terjadi di tengah sebuah kekacauan global dengan terlihat merosot 6,89 persen di Tokyo dan turun tajam di Eropa. "Di sana tidak ada  jalan untuk membubuhkan lipstick ," kata Yves Smith, analis dari Naked Capitalism. Kepanikan mendorong para investor masuk ke dalam obligasi, memecahkan rekor untuk pasar itu. Imbal hasil pada Treasury bills (surat utang jangka pendek pemerintah) bertenor empat minggu  turun menjadi 0,045 persen dan bertenor tiga bulan hanya memberikan yield 0,03 persen, karena para investor menyerbunya untuk mengamankan investasi mereka. Yield obligasi negara (Treasury bond) bertenor 10 tahun tercatat 3,022 persen, rekor terendah, setelah 3,391 persen pada Rabu.  Yield obligasi negara bertenor 30 tahun turun menjadi 3,502 persen, terendah sejak rekor dipertahankan oleh Federal Reserve pada 1977,  terhadap 3,972 persen. Harga dan yield obligasi bergerak dalam arah berlawanan. Ian Shepherdson, ekonom dari High Frequency Economics, mengatakan kecemasan terhadap deflasi dan kekhawatiran terhadap saham dapat mengirimkan yield obligasi ke posisi terendah. "Ini sangat menggairahkan untuk investor obligasi namun itu juga memiliki implikasi makro ekonomi," kata dia.  "Suku bungan mortgage akan jatuh  dalam beberapa pekan mendatang". Di sektor finansial yang bermasalah,  Citigroup turun 26 persen menjadi 4,71 dolar AS setelah jatuh 23 persen pada Rabu, gagal memanfaatkan momentun berita bahwa Pangeran Arab Saudi Alwaleed bin Talal akan meningkatkan kepemilikannya  di bank tersebut menjadi lima persen. Bank of America jatuh 13,9 persen menjadi 11,25 dolar AS dan JPMorgan Chase merosot 17,9 persen menjadi 23,38 dolar AS. General Motors terpukul ke posisi terendah 70 tahun sebelum "rebound" 3,2 persen menjadi 2,88 dolar AS, sementara Ford menguat 10,3 persen menjadi 1,39 dolar AS, karena para investor berspekulasi bahwa  rencana bailout akan disetujui, demikian AFP.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008