Ngloram itu lebih progresif, karena untuk tanahnya sudah selesai semuanya

Blora (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan telah menyiapkan dana sebesar Rp72 miliar guna pembangunan Bandara Ngloram, Blora, Jawa Tengah.

"Ngloram itu lebih progresif, karena untuk tanahnya sudah selesai semuanya. Oleh karenanya kita menyediakan anggaran kurang lebih Rp72 miliar rupiah untuk pembangunan," ujar Menhub Budi dalam peninjauannya di Bandara Ngloram, Blora, Sabtu.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa anggaran Rp72 miliar yang telah disiapkan untuk membangun dua hal yaitu perpanjangan landasan pacu dan pembangunan terminal Bandara Ngloram.

Target pembangunannya sendiri diharapkan sudah selesai dan beroperasi secara komersil pada 2021.

Baca juga: Menhub tinjau 2 bandara pendukung pariwisata dan investasi Jawa Tengah

Ia mengatakan menugaskan Dirjen Perhubungan Udara Polana B. Pramesti dan Direktur Bandar Udara Praminto Hadi untuk melakukan penerbangan percobaan (test flight) terlebih dahulu hari ini.

Direncanakan Menhub akan berkunjung ke Bandara Ngloram lagi bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bulan depan.

"Jadi sekarang ini penerbangan perdana oleh saya itu baru boleh dilakukan kalau ada test flight terlebih dahulu. Sekarang sedang dilakukan oleh Bu Dirjen dan Pak Direktur Bandara, kalau bagus mungkin bulan depan saya ke saya mau ajak Pak Gubernur nanti," katanya.

Sementara itu, setelah melakukan pendaratan di Bandara Ngloram, Dirjen Perhubungan Udara Polana B. Pramesti menyampaikan bahwa pendaratan dapat dilakukan dengan baik pada runway sepanjang 1.200 meter tersebut.

Baca juga: Kemenhub kembangkan Bandara Ngloram dan Dewadaru

Ia berharap, Bandara Ngloram segera dapat beroperasi secara komersil, agar dapat menghubungkan masyarakat setempat dengan daerah-daerah di sekitarnya.

"Alhamdulillah kalau dari hasil pendaratan secara visual bagus, tapi landasan nanti akan dicek secara teknis, hari ini sudah mulai dites. Bandar udara ini mulai dibangun di tahun 2019, sekarang panjang landasannya 1.200 m. Mudah-mudahan bisa segera dioperasikan untuk pesawat sejenis ATR 72 (secara) terbatas. Saya berharap dengan keberadaan bandar udara ini bisa membantu masyarakat disini untuk dapat terhubung lebih cepat dengan tempat-tempat lain di sekitar sini," jelasnya.

Saat ini Bandara Ngloram memiliki landasan sepanjang 1.200 meter x 30 meter dan belum memiliki terminal penumpang. Ke depannya, akan dilakukan empat tahap pengembangan Bandara Ngloram.

Tahap pertama landasan pacu akan diperluas menjadi 1.400 meter x 30 meter, apron 84 meter x 60 meter, serta pembangunan terminal penumpang seluas 240 meter persegi dengan kapasitas 50.000 penumpang per tahun.

Baca juga: Dirjen: Pemerintah dituntut jaga keselamatan penerbangan

Tahap ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2020, agar dapat segera dioperasikan menjadi bandara komersil.

Pada tahap kedua dilakukan pengembangan runway menjadi 1.600 meter x 30 m, apron menjadi 127 meter x 90 meter terminal penumpang menjadi 2.013 meter persegi dengan kapasitas 138.562 penumpang per tahun.

Tahap ketiga, landasan pacu diperluas menjadi 1.850 meter x 45 meter apron menjadi 168 meter x 90 meter, dan terminal penumpang menjadi 3.726 meter persegi dengan kapasitas 237.390 penumpang per tahun.

Tahap terakhir direncanakan landasan pacu akan memiliki panjang 2.000 meter x 45 meter apron seluas 168 meter x 90 meter akan di fasilitasi untuk dapat menampung empat pesawat ATR 72-600 serta dua pesawat Boeing 737-600, serta terminal penumpang yang luasnya 5.216 meter persegi dengan kapasitas 420.551 penumpang per tahun.

Baca juga: Menhub pastikan pembangunan infrastruktur miliki nilai ekonomis

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020