London (ANTARA News) - Harga minyak terjungkal di bawah 50 dolar, Kamis, ketika harga saham merosot dan data AS yang lemah memicu kekhawatiran baru bahwa resesi global dapat mengganggu permintaan energi, para pedagang menyatakan.

Di New York, harga minyak jenis light sweet untuk penyerahan Desember merosot ke posisi 49,75 dolar per barel -- level terendah sejak 18 Januari 2007. Kontrak Desember berakhir pada sesi penutupan.

Minyak Brent Laut Utara untuk pengiriman Januari turun menjadi 48,20 dolar per barel, level yang terakhir dicapai pada Mei 2005. Brent mengakhiri perdagangan Rabu pada posisi 51,72 dolar.

Kedua kontrak minyak diperdagangkan di bawah 50 dolar pada Kamis untuk pertama kalinya dalam hampir empat tahun belakangan ini, tertekan oleh kekhawatiran atas dampak krisis finansial global yang kronis pada saat ini, kata para analis.

Hingga sejauh ini harga minyak telah anjlok dengan dua pertiganya sejak mencetak rekor tinggi di atas 147 dolar pada Juli lalu, karena kelesuan ekonomi global memangkas permintaan energi di seluruh dunia.

"Harga minyak bereaksi terhadap berita-berita negatif mengenai prospek ekonomi global," kata analis minyak IHS Global Insight, Simon Wardell, seperti dilaporkan AFP.

"Dengan bursa saham terus merosot di seluruh dunia, terutama di Asia, tak ada berita positif yang muncul dari sana untuk membantu memulihkan kepercayaan di pasar minyak." (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008