Jeddah (ANTARA News) - Jemaah ibadah haji khusus bisa mengadukan masalah pelayanan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) atau ONH Plus kepada Tim Pengawas Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus yang ada di kantor Daerah Kerja Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
"Kami tidak bisa berbuat banyak kalau tidak ada keluhan langsung dari jemaah yang sampai ke kami. Kalau ada laporan, kami bisa bikin berita acaranya supaya bisa ditindaklanjuti," kata Khoirizi Haji Dasim, Koordinator Tim Pengawas Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus, di Jeddah, Kamis.
Ia menambahkan, hingga saat ini belum ada anggota jemaah ibadah haji khusus yang menyampaikan keluhan atau pengaduan terkait pelayanan PIHK kepada Tim Pengawas di Bandara Raja Abdul Aziz.
"Hanya pemimpin rombongan saja yang melaporkan data jemaah yang datang," katanya.
Pemimpin jemaah PIHK biasanya melaporkan data jumlah anggota jemaah yang datang; nama hotel di Jeddah, Madinah dan Mekah; ongkos yang dikutip; program selama berada di tanah suci, dan nomor penerbangan.
Sebelumnya, 338 anggota jemaah ONH Plus yang berangkat ke tanah suci menggunakan jasa PT Amalia Nur Karoma dan PT Wasa Perdana Arya dengan biaya 5.500 dolar Amerika Serikat, sempat terlantar di KLIA karena tiket pesawat mereka dibatalkan oleh pihak perusahaan penerbangan.
"Menurut pemimpin rombongan, tiket dibatalkan karena masih ada tunggakan sebesar 40 ribu dolar AS yang belum dibayarkan PIHK kepada perusahaan penerbangan," kata Khoirizi.
Sebanyak 42 anggota jemaah diantaranya tiba di Bandara Raja Abdul Aziz, Jeddah, pada Rabu (19/11) malam. Sisa anggota jemaah dijadwalkan tiba di bandara Jeddah pada Kamis (20/11).
Menurut laporan pemimpin rombongan Hasbi Husain kepada Tim Pengawas Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus di bandara Jeddah pada pukul 21.45 waktu Arab Saudi, anggota jemaah yang dikoordinir PT Amalia Nur Karoma dan PT Wasa Perdana Arya tersebut tiba di Jeddah dengan pesawat Malaysia Airlines dan Qatar Airways.
Dari Jeddah, jemaah langsung diberangkatkan ke Mekah dengan bus dan di sana akan diinapkan di Hotel Ajyad Makarim. Selanjutnya mereka diinapkan di Hotel Dallah, Madinah, dan Hotel Sef di Jeddah.
"Katanya, mereka berusaha semaksimal mungkin untuk memberangkatkan sisa jemaah di KLIA ke tanah suci," kata Khoirizi.
Dia mengimbau keluarga jemaah ONH Plus di tanah air tidak mengkhawatirkan anggota keluarganya yang berangkat ke tanah suci menggunakan jasa PT Amalia Nur Karoma dan PT Wasa Perdana Arya. "Keluarga jangan khawatir, PIHK menyatakan akan berusaha maksimal menyelesaikan masalah ini. Pemerintah juga pasti membantu," demikian Khoirizi.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008