Kudus (ANTARA News) - Sekitar 30 persen dari 2.400 pohon penghijauan yang ditanam selama 2008 di sejumlah ruas jalan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mati.

"Sebagian pohon yang mati akibat tangan jahil dan faktor alam," kata Kepala Bidang Pertamanan Kantor Lingkungan Hidup Pertambangan dan Energi (LHPE) Kudus, Sam`ani Intakoris, Kamis.

Hal itu menghambat upaya peremajaan pohon penghijauan, mengingat usia tanaman yang ada saat ini sudah cukup tua berkisar dua puluh tahunan.

``Idealnya, setiap dua puluh lima tahun memang harus diremajakan,`` jelasnya.

Hanya saja, untuk mengganti pohon-pohon yang tua ternyata bukan pekerjaan mudah, karena membutuhkan waktu lama.

Ditambahkan, pemerhati lingkungan sekaligus Dekan Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus (UMK), Hendy Hendro, mengemukakan, pepohonan yang masih bertahan selama ini merupakan hasil penghijauan dari pabrikan rokok pada tahun 1970.

Ruas jalan yang ditanami pohon tersebut yakni di Jalan Pemuda, Jalan Sudirman, Jalan A. Yani, Jalan Sunan Kudus, dan sekitar Johar.

``Mengingat usianya lebih dari 30 tahunan, sejumlah pohon tersebut seharusnya segera dilakukan peremajaan,`` ujarnya.

Ia menyebutkan sejumlah alternatif pohon yang dapat ditanam sebagai penganti pohon sebelumnya, yakni jenis Bungur dan Kenari.

"Keduanya memiliki dahan yang kuat dan mampu bertahan dalam waktu yang lama, dibanding angsana dan asem," katanya.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008