Kelima nelayan terjebak di tengah laut setelah kapalnya gagal fungsi dan terus terombang ambing di lautan yang jaraknya sekitar dua mil arah utara dari Pelabuhan BajoeMakassar (ANTARA) - Gabungan Tim Pencari dan Pertolongan (SAR) Brimob Bone bersama Basarnas dan Polair berhasil mengevakuasi lima orang nelayan yang terjebak di tengah laut setelah mesin kapalnya tidak berfungsi.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo di Makassar, Sabtu, mengatakan dirinya mendapat kabar dari anggota Polair dan Brimob Bone jika ada nelayan yang terjebak di tengah laut dan bersiap akan melakukan evakuasi.
"Ada kabar dari anggota di Bone kalau ada warga terjebak di tengah laut. Anggota SAR Brimob Bone kemudian koordinasi dengan SAR lainnya untuk melakukan pertolongan," ujarnya.
Ia mengatakan koordinasi yang baik antar regu SAR itu berhasil menyelamatkan dan mengevakuasi kelima nelayan dengan selamat serta menarik kapal mereka hingga ke tepi perairan.
Lima orang nelayan yang semuanya merupakan warga Kelurahan Bajoe, Kecamatan Taneriattang Timur itu terjebak di tengah laut perairan Bajoe saat mencari ikan.
Kepala Pos Basarnas Bone Andi Sultan adalah orang pertama yang menerima kabar bahwa lima orang nelayan terjebak di tengah lautan setelah kapalnya gagal fungsi dan terus terombang ambing di lautan yang jaraknya sekitar dua mil arah utara dari Pelabuhan Bajoe.
Setelah mendapat kabar itu, Komandan Batalyon C Pelopor Brimob Bone Kompol Nur Ichsan memimpin upaya pencarian dan evakuasi itu hingga akhirnya berhasil mengevakuasi para nelayan.
Para nelayan usai diselamatkan menjelaskan kronologi matinya mesin kapal yang ditumpanginya itu karena hempasan ombak besar dan menghantam karang sehingga baling-baling kapal rusak dan mati mesin.
"Cuaca memang ekstrim sepekan terakhir ini dan juga ombak tinggi, tetapi para nelayan ini tetap nekat melaut. Kami hanya mengingatkan agar sebelum melaut tetap memperhatikan kondisi cuaca," ucap Kompol Nur Ichsan.
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020