Pandeglang, (ANTARA News) - Populasi Badak Jawa atau Badak Bercula satu di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Kabupaten Pandeglang, Banten mulai dilakukan pendataan ulang karena jumlahnya masih simpang siur.

"Pendataan binatang langka ini salah satunya untuk menyelamatkan populasi Badak," kata Kepala Bagian Humas TNUK Enjat Sudrajat, Kamis.

Enjat mengatakan, diperkirakan populasi Badak Jawa antara 600 sampai 800 ekor sehingga perlu adanya pendataan ulang untuk memastikan jumlah tersebut.

"Selama ini kami belum melakukan pendataan ulang," katanya.

Pendataan populasi itu menyusul menipisnya pakan berupa pucuk daun akibat gangguan satwa lain di antaranya banteng, rusa dan babi.

Oleh karena itu, pihaknya bulan Desember 2008 nanti akan membuat kawasan khusus untuk Badak yang tergolong satwa langka agar tidak tergangu oleh binatang lainya.

Bahkan, binatang rusa akan ditarik dari kawasan TNUK.

"Kalau tidak segera dicarikan solusinya, tentu nasib Badak terancam punah," ujarnya.

Sementara itu, LSM Pecinta Satwa Langka di Provinsi Banten, menyatakan, pihaknya sangat setuju adanya pendataan Badak Bercula Satu karena hingga saat ini jumlahnya belum jelas. Apakah itu betul populasi Badak di TNUK sebanyak 600 atau 800 ekor ? Sebab, populasi Badak di habitatnya di TNUK dipastikan menyusut, selain menepisnya sumber makanan juga ancaman dari pemburuan.

"Kami minta populasi Badak ini terus dipantau dan diawasi petugas agar kekayaan Fauna itu benar-benar menjadikan kebanggan warga banten," kata Lembag Swadaya Masyarakat (LSM) cipta Wahana, Banten, Uce Kelana.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008