Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai jelang Kongres PAN 2020, nama Zulkifli Hasan (Zulhas) paling berpeluang menang di Kongres PAN karena mendapatkan dukungan mayoritas pemilik suara.

"Zulkifli Hasan paling berpeluang menang di Kongres PAN karena berhasil menggalang dukungan 30 DPW dan 300 lebih DPD. Sementara calon lain senyap dan nyaris tanpa pergerakan berarti," kata Adi dalam diskusi di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan, salah satu kunci sukses Zulkifli Hasan menjaga kepercayaan pemilik suara di kongres adalah komunikasi yang intens dengan pengurus PAN di daerah.

Menurut dia, Zulhas sebagai petahana memiliki keunggulan karena memiliki semua sarana untuk menggalang dukungan pemilik suara.

"Petahana punya keunggulan karena memiliki semua sarana untuk menggalang dukungan namun yang paling penting adalah intensitas komunikasi. Ini yang dimiliki Zulkifli dan belum dimiliki calon lain," ujarnya.

Menurut dia, Zulkifli selama lima tahun memimpin PAN berkomunikasi intens dengan pengurus daerah sementara calon lain, seperti Asman Abnur dan Dradjad Wibowo baru akhir-akhir ini terlihat turun sehingga perlu kerja ekstra keras meyakinkan pemilih yang selama lima tahun tidak disentuh.

Selain itu, Adi menilai demi kebesaran dan lancarnya suksesi kepemimpinan di PAN, Amien Rais idealnya justru mengayomi semua calon ketua umum bukan hanya mendukung salah satu calon.

"Sebagai guru bangsa setidaknya bagi kader PAN, sebaiknya memang Amien berdiri di atas semua calon ketua umum, bukan mendukung salah satunya," ujarnya.

Hal itu menurut Adi sangat penting untuk menjaga kondusifitas, keutuhan, dan soliditas internal PAN.

Menurut dia, Amien seharusnya tidak ditarik-tarik terlalu jauh dalam gelanggang politik elektoral seperti persaingan caketum PAN karena sebagai Ketua Dewan Kehormatan PAN, idealnya Amien berada di luar pertarungan.

Baca juga: Zulkifli Hasan nilai jualan surga neraka tak relevan dalam politik

Baca juga: Zulkifli Hasan: Saatnya bahu membahu menghadapi tantangan Indonesia


 

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020