Jakarta, 20/11 (ANTARA) - Badan PBB untuk pariwisata (UN-WTO/United Nations World Tourism Organization) memperkirakan pertumbuhan pariwisata di Asia Pasifik akan mengalami penurunan menjadi 4,3% karena terpengaruh krisis finansial global. "Kunjungan wisatawan dunia di kawasan Asia dan Pasifik dengan rata-rata pertumbuhan 10.4% pada 2007, turun menjadi 4,3% selama periode Januari - Agustus 2008 dan sampai akhir Desember 2008 diproyeksikan akan turun lagi pada kisaran 2% - 3% ," kata Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Iptek Depbudar Thamrin B Bachri melalui pesan singkat dari Cina, Senin malam (17/11). Dikatakan, mengutip UN-WTO untuk 2009 proyeksi pertumbuhan di kawasan Asia Pasifik hanya 0% - 2%. "Hal yang sama diproyeksikan akan dialami oleh kawasan Eropa yaitu pertumbuhan 0%-2%," kata Thamrin mewakili Indonesia pada International Conference on Revitalization of Tourism and Confronting Crisis di Chengdu Propinsi Sichuan, Cina yang diprakarsi oleh UN-WTO dan CNTA (China National Tourism Administration) dari 15-19 November 2008. Dikatakan, untuk kawasan Afrika dan Timur Tengah kendatipun turun namun masih dalam kisaran 2% - 6% untuk Afrika dan untuk Timur Tengah berkisar 3% - 8%. UN-WTO juga memperkirakan pertumbuhan pariwisata global akan menurun. Thamrin mengatakan, padahal persentase pertumbuhan kunjungan pariwisata global pada empat bulan pertama tahun 2008 sudah mencapai rata-rata 5,7%. "Bahkan pada Mei 2008 terjadi peningkatan permintaan mencapai 7% . Namun mulai Juni, Juli, Agustus 2008 pertumbuhan menurun 2% sehingga untuk 8 bulan pertama 2008 rata-rata pertumbuhan dunia 3,7%," katanya. UN-WTO memperkirakan perrtumbuhan pariwisata dunia akan terus melambat sekitar 2% - 3% sampai dengan Desember 2008. Dalam konferensi internasional tersebut, kata Thamrin, ada hasil-hasil penting yang perlu ditindaklanjuti Indonesia yaitu bahwa pembangunan pariwisata hendaknya dilihat secara seimbang dari dua sisi yaitu optimalisasi dampak positif pariwisata dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan asing dan wisatawan domestik, serta meminimalisir bahkan mereduksi dampak negatif pariwisata misalnya menyiapkan program antisipasi dampak pemanasan global dari sektor pariwisata. Kendatipun pariwisata dunia diperkirakan akan mengalami krisis sebagai akibat berlanjutnya krisis keuangan dunia, lanjut Thamrin, namun agenda-agenda yang terkait dengan global warming dan pembangunan pariwisata yang berbasis pelibatan masyarakat harus tetap dilaksanakan. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi: Surya Dharma, Kepala Informasi dan Hubungan Masyarakat, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Telepon: 021 - 3838167, 021 - 3838131, Fax: 021 - 3849715
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2008
