Jakarta (ANTARA News) - Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta seksi W1 Kebon Jeruk - Penjaringan (JORR W1) diperkirakan selesai sesuai jadwal pertengahan tahun 2009 meski imbas krisis ekonomi dunia masih berlangsung.
"Masih berjalan, tidak ada penundaan-penundaaan sehingga kami yakin pertengahan tahun 2009 sudah dapat dilewati," kata Direktur Utama PT. Jalan Lingkar Barat I (PT JLB) Fatchur Rochman di Jakarta, Kamis.
PT. (JLB) adalah pemegang konsesi ruas tol JORR W1 yang memiliki panjang 9,7 kilometer dan saat ini tengah dalam tahap konstruksi dengan perkiraan biaya investasi Rp1,8 triliun.
Saat ini pembangunan konstruksi JORR W1 sudah mencapai 40 persen setelah ada dukungan pinjaman sindikasi perbankan Rp1,5 triliun dengan menempatkan Bank Mandiri sebagai "lead arranger" yang mengalokasikan kredit Rp1,2 triliun.
Ruas ini sempat tertunda pembangunannya akibat sengketa antar pemegang saham tetapi telah berhasil diselesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).
Fatchur mengatakan, krisis ekonomi telah membengkakkan biaya investasi pembangunan jalan tol mengingat bunga bank yang juga meninggi.
"Meski bank tetap komitmen menyalurkan kredit akan tetapi saat ini bunganya sangat tinggi, padahal sebelumnya biaya-biaya bahan bangunan juga naik akibat kenaikan harga BBM," jelas Fatchur.
Berdasarkan hitungan, rata-rata investor jalan tol mengalami kenaikan biaya investasi sampai 40 persen dibanding rencana bisnisnya, tergantung waktu pekerjaan konstruksi, katanya.
PT JLB berharap, tingginya bunga bank tidak akan berlangsung lama jika saja BBM tidak terus naik sehingga prospek bisnis ke depan tetap menjanjikan.
Pemerintah mengharapkan ruas ini segera beroperasi karena konstruksinya sudah memancang bertahun-tahun, apalagi semua lahan sudah dibebaskan. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008