Gianyar (ANTARA News) - "Keberanian" Syeh Puji meminang anak gadis di bawah umur, ternyata sempat menjadi inspirasi tersendiri bagi seminan dalam menuangkan karyanya.
Hal itu terbukti dari sebuah lukisan berukuran 2X1,5 meter karya perupa Diyano Purwadi, ikut dipamerkan menyertai belasan lukisan yang lain, di ruang pameran Hanna Art Space, di Jalan Pengosekan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Rabu.
Diyano yang perupa kenamaan asal Surabaya, Jawa Timur, mengaku tertarik menampilkan sosok Syeh Puji setelah pria yang sukses dalam dunia usaha itu dinilai memiliki kelemahan.
"Syeh Puji punya kelemahan, yakni sebagai seorang tokoh dia ternyata tidak mengenal angka," katanya.
Didampingi kurator pameran Arif B Prasetyo, Diyano menyebutkan, kalau saja Syah Puji mengenal dan paham dengan angka, dia pasti tidak menikahi anak gadis yang baru berusia 12 tahun.
"Angka 12 dalam usia seorang gadis, adalah dilarang untuk dinikahi berdasarkan ketentuan perundangan yang ada," kata seniman yang kerap keliling daerah memamerkan karyanya itu.
Namun demikian, lanjut Diyano, karena Syeh Puji tidak mengenal angka, dipinang jugalah gadis yang sesungguhnya pantas menjadi anak atau bahkan cucunya itu.
Fenomena yang cukup ganjil itulah yang kemudian mengilhami Diyano untuk mengangkat tokoh kontroversial tersebut ke atas kanvas.
Pameran yang diberi tajuk "Human Condition", menampilkan goresan tangan pada belasan kanvas yang menampilkan sosok tubuh manusia tanpa busana.
General Manager Hanna Art Space, Nicolaus FK menyebutkan, sebanyak 12 lukisan karya Diyano yang rata-rata berukuran cukup besar, akan dipamerkan hingga 5 Desember 2008.
Dari lukisan sosok tubuh manusia sebanyak itu, hanya sebuah di antaranya yang tertera berbusana, itupun hanya mengenakan celana dalam warna merah.
Lukisan yang diberi judul Syeh Puji itu, menggambarkan seorang pria bercelana cawat, berkalung tasbih dan berjenggot, dengan gagah perkasa mengangkat tubuh wanita cilik tanpa busana. (*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008