Cirebon (ANTARA News) - Belasan pasangan selingkuh yang tengah berkencan ditangkap jajaran Polres Cirebon dalam sebuah Razia Pekat di sejumlah hotel di kawasan Ciperna dan Gronggong, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu siang.Operasi gabungan yang dipimpin Kepala Bagian Operasi (KBO) Sat Reskrim, Iptu Sudarman tersebut menyisir sejumlah hotel, penginapan dan tempat hiburan yang dianggap rawan prostitusi yang terletak di Jalur Cirebon-Kuningan itu.Dalam operasi tersebut Petugas mengamankan sedikitnya sepuluh pasangan yang sedang memadu kasih baik pasangan selingkuh, dan sekitar lima PSK yang tengah seakamar dengan lelaki hidung belang.Sejumlah pasangan terkejut ketika pintu kamarnya diketuk dengan suara cukup keras, apalagi melihat sejumlah polisi yang siap menggeledah. Hampir semua pasangan tidak bisa menunjukkan buku nikah, bahkan ada yang tidak mempunyai KTP."Setelah mereka tidak bisa menunjukkan identitas sebagai pasangan suami istri. Makanya terus kami amankan," jelas seorang petugas.Beberapa dari mereka mengaku kaget karena tidak biasanya operasi pekat dilakukan siang bolong dan pada hari Rabu. "Saya kaget saja karena inikan siang hari dan bukan hari Sabtu atau Minggu," kata pria hidung belang yang mengaku baru tahap tawar menawar dengan seorang PSK.Sebagian dari mereka adalah pasangan yang berumur 30 tahun ke atas, namun ada juga seorang PSK yang masih berumur 30 tahun ke bawah. Awalnya mereka menolak ikut diamankan, namun petugas memaksa karena mereka telah terbukti berbuat yang mengarah pada perzinaan dan asusila.Pada operasi yang berakhir pukul 14.00 WIB itu, petugas juga mengamankan dua unit sepeda motor dari lelaki hidung belang, karena kendaraan tersebut tidak dilengkapi surat kepemilikannya. Baik PSK dan dua kendaraan itu, dinaikka ke Truk Dalmas dan dibawa ke Mapolres Cirebon.Kapolres Cirebon, AKBP M. Arif Ramdhani, melalui Kabag Ops, Kompol Adi Wijaya, S.I.K., menyayangkan daerah wisata Gronggong dan Ciperna telah disalahgunakan sebagai tempat mangkal para PSK dan ajang pertemuan para pasangan selingkuh."Kami berharap daerah ini tidak digunakan untuk praktik esek-esek, dan pengelola hotel harus ikut mencegah terjadinya praktek prostitusi," katanya.Menurut Adi, pihaknya akan terus melakukan Razia Pekat pada waktu tertentu yang tidak diduga masyarakat supaya menciptakan efek jera.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008