Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran Medi Kristianto menyatakan wilayah hutan Kemayoran belum dibuka kembali untuk masyarakat karena masih menunggu hasil penyelidikan polisi.

"Penyelidikan masih di Kepolisian," kata Medi kepada ANTARA usai penanaman 1.000 pohon di dalam kawasan hutan Kemayoran, Jumat.

Polres Jakarta Utara mendalami kemungkinan kerugian negara terkait ambruknya jembatan lengkung di kawasan Utan Kemayoran, Jakarta Utara, Minggu, 22 Desember 2019.

Medi berharap pembangunan kembali jembatan tersebut jika penyelidikan pihak kepolisian sudah selesai. "Semoga segera cepat dibangun," kata Medi.

Baca juga: PPK kemayoran revitalisasi Utan Kemayoran di lahan seluas 22 hektar
Baca juga: Utan Kemayoran hadir sebagai solusi tata hijau perkotaan

Jembatan lengkung di kawasan Utan Kemayoran, Jakarta Utara, yang ambruk pada Minggu, 22 Desember 2019 sehari setelah diresmikan, Sabtu (21/12/2019). (ANTARA/HO-Istimewa)
Kawasan Utan Kemayoran hanya dibuka sehari bagi masyarakat saat peresmian, Sabtu 21 Desember 2019. Besoknya, kawasan itu ditutup untuk masyarakat pascaambruknya jembatan lekung di dalam kawasan itu.

"Hari ini dibuka Utan Kemayoran diharapkan besok sudah bisa diakses masyarakat terutama di Utara Jakarta, 'free' bebas biaya tanpa dipungut biaya. Silahkan beraktivitas di sini," kata Medi saat peresmian.

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Polisi Budhi Herdi menyatakan telah memanggil sejumlah pihak untuk dimintai keterangan diantaranya pengelola PPK Kemayoran, kontraktor hingga konsultan pengawas.
Baca juga: Polisi benarkan jembatan ambruk di Utan Kota Kemayoran
Baca juga: Sekda: Jembatan ambruk Utan Kemayoran bukan pekerjaan Pemprov DKI

Pewarta: Fauzi
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020