Peningkatan kualitas SDM di (TNI) angkatan darat memang menjadi kebutuhan yang sangat mendesak

Yogyakarta (ANTARA) - Markas Besar TNI Angkatan Darat bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) menyepakati kerja sama penyelenggaraan program pascasarjana untuk meningkatkan kualitas prajurit TNI AD mulai dari perwira, bintara, hingga tamtama.

Kesepakatan kerja sama itu ditandai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Andika Perkasa dengan Rektor UGM Panut Mulyono di Gedung Pusat UGM, Yogyakarta, Jumat.

"Peningkatan kualitas SDM di (TNI) angkatan darat memang menjadi kebutuhan yang sangat mendesak. Kita memerlukan perwira, bintara, tamtama yang harus punya wawasan lebih bagus," kata Andika seusai penandatangan MoU.

Baca juga: Kanal pengetahuan dihadirkan UGM untuk diakses masyarakat luas

Menurut Andika, kompleksitas tantangan yang dihadapi prajurit TNI AD dalam menjalankan tugasnya menuntut mereka memiliki wawasan ilmu pengetahuan yang lebih luas.

Di sejumlah negara maju upaya peningkatan kualitas SDM perwira tentaranya tak cukup ditempuh dengan menjalani pendidikan di dalam negeri.

Di negara-negara ASEAN seperti Malaysia dan Brunei Darussalam, menurut dia, para tentaranya juga menempuh pendidikan hingga di Australia, dan Inggris untuk pendidikan perwira.

"Saya secara pribadi merasa beruntung karena saya adalah beberapa gelintir individu di angkatan darat yang kebetulan dikirim bolak balik sekolah ke luar negeri," kata dia.

Oleh sebab itu, kata dia, dalam program pascasarjana di UGM itu, Mabes TNI AD medorong para prajuritnya mengambil kuliah S2 dan S3 dengan biaya pendidikan sebesar 75 persen ditanggung Mabes TNI AD.

Setelah program itu diumumkan, menurut Andika, peminatnya cukup banyak. Dari 70 anggota TNI AD yang mendaftar, sebanyak 46 lolos seleksi untuk mengikuti program semeseter awal yang dimulai pada Februari 2020.

"Jadi 46 orang itu, 4 di antaranya masuk program S3 dan 42 orang program S2 dengan pangkat terendah adalah sersan satu dan yang tertinggi adalah letnan jenderal bintang tiga," kata dia.

Ada lima program studi (prodi) pada gelombang pertama. Untuk program S3 meliputi prodi kepemimpinan dan inovasi kebijakan, sedangkan S2 mencakup prodi kepemimpinan dan inovasi kebijakan, ketahanan nasional, hukum, serta cyber security.

Rektor UGM Panut Mulyono mengapresiasi komitmen KSAD Andika Perkasa yang berupaya mendorong para prajurit TNI AD meningkatkan wawasan dan keilmuan mereka di Pascasarjana UGM.

Ia berharap lulusan UGM termasuk yang dari TNI AD dapat menjadi alumni UGM yang berpengetahuan tinggi sehingga mampu melaksanakan tugas-tugas kedinasan sekaligus tugas kemasyarakatannya dengan baik.

"Kami mendambakan TNI yang kuat di bidang keilmuan tidak hanya di bidang persenjataan saja, tapi juga wawasan sosial, teknologi, dan pengetahuan-pengetahuan masa kini di era yang berubah cukup cepat," kata Panut.

Baca juga: TNI AD terjunkan sepuluh personel pengamanan pulau terluar di Natuna
Baca juga: KSAD tinjau Rumah Sakit TNI-AD di Kupang
Baca juga: TNI AD gratiskan operasi bibir sumbing bagi 1.000 pasien

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020