Pada awal perdagangan (09.45 waktu JATS) IHSG BEI turun tajam 23,196 poin atau 1,95 persen menjadi 1.166,666 dan indeks LQ45 melemah 5,735 poin atau 2,53 persen ke posisi 220,361.
Analis Riset PT Panin Capital Gunawan, kepada ANTARA, mengungkapkan bahwa pergerakan negatif indeks BEI dalam jangka pendek masih akan berlanjut.
"Belum adanya sentimen positif yang masuk ke pasar sehingga indeks BEI masih akan melemah," katanya.
Menurut dia, kekecewaan para pelaku pasar terhadap saham grup Bakrie terus berlanjut karena publik ekspose yang diselenggarakan tidak memuaskan para investor.
Kekecewaan pelaku pasar ini terlihat masih tertekannya saham Bumi Resources kembali terkena "auto rejection" mentok di harga Rp860 setelah terkoreksi Rp90, saham Bakrie Brothers juga mengalami hal sama turun di batas maksimalnya Rp13 untuk berada di harga Rp118 dan Energi Mega Persada turun Rp30 di harga batas bawahnya Rp285.
Sedangkan saham grup Bakrie lainnya walaupun tidak sampai turun maksimal, tapi juga mengalami tekanan jual, yaitu saham Bakrie Development turun Rp2 menjadi Rp68, Bakrie Telecom melemah Rp1 ke Rp54 dan Bakrie Plantations terpuruk Rp15 menjadi Rp260.
Indeks BEI pada awal perdagangan ini juga dipengaruhi oleh negatifnya bursa regional yang tidak mengikuti positifnya bursa AS.
Bursa AS dengan indeks Dow Jones pada Selasa malam sebenarnya ditutup naik 1,83 persen menjadi 8.424,75, namun bursa regional masih melanjutkan arah negatifnya.
Pada awal perdagangan Rabu ini bursa di kawasan Asia sebagian besar masih melemah, diantaranya indeks Nikkei 225 di Bursa Tokyo merosot 1,78 persen ke posisi 8.180,12, bursa Hong Kong dengan indeks Hang Seng yang terkoreksi 0,81 persen menjadi 12.810,70 dan bursa Singapura dengan indeks Straits Times yang melemah 0,99 persen ke level 1.675,70.
Kondisi inilah yang membuat saham yang turun mendominasi perdagangan di BEI pada awal perdagangan ini dimana sebanyak 80 dibanding yang naik hanya enam, sedangkan 24 stagnan dan 347 efek belum diperdagangkan. (*)
Copyright © ANTARA 2008