Parepare (ANTARA News) - Dari ratusan penumpang KM Teratai Prima yang tenggelam di perairan Baturoro, Majene, Sulbar, hingga Selasa pagi baru 35 orang yang ditemukan, seorang di antaranya meninggal dunia.

Dari 35 penumpang itu, sembilan ditemukan pada Senin malam hingga Selasa dinihari dan dievakuasi di Majene, kata Administrator Pelabuhan Parepare, Sulsel, Wahidah, di Parepare, Selasa.

Seorang penumpang tewas ditemukan Senin malam dengan kondisi tubuhnya sudah membengkak. Dari indentifikasi sementara, korban berjenis kelamin perempuan dan memiliki gigi palsu.

"Umurnya diperkirakan setengah baya, namun identitasnya masih sementara dicari, termasuk meminta para keluarga penumpang yang menunggu di Parepare dan Majene untuk mengenali ciri-cirinya, apakah korban tersebut anggota keluarganya atau bukan?" ujarnya.

Pencarian terhadap 215 korban yang belum ditemukan akan dilanjutkan hari ini. Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal dijadwalkan akan bergabung dengan tim SAR untuk menyisir di sekitar lokasi tenggelamnya KM Teratai di Baturoro, sekitar dua mil dari Kabupaten Majene.

Sementara 21 orang penumpang yang terdampar di Pulau Ambo tidak jauh dari tempat kejadian, hingga sekarang belum bisa dievakuasi karena cuaca buruk.

"Hujan disertai angin kencang menjadi kendala pencarian penumpang KM Teratai. Mudah-mudah cuaca sudah membaik sebentar, sehingga semua tim bisa bergerak lagi melakukan pencarian," katanya.

Pencarian korban KM Teratai akan dilakukan terus-menerus dalam sepekan hingga semua korban ditemukan. Keluarga penumpang KM Teratai masih menunggu di Posko Pelabuhan Parepare dan sebagian lagi menunggu di Posko Pelabuhan Majene.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009