Brisbane (ANTARA News) - Pemimpin Oposisi Australia, Malcolm Turnbull, mengecam mantan Perdana Menteri John Howard karena pernyataannya Februari tahun lalu yang menyebut kelompok Al Qaidah pimpinan Osama bin Laden berdoa bagi kemenangan Barack Obama dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).
Kecaman Turnbull itu mengemuka dalam wawancaranya dengan sebuah stasiun radio di Perth, Australia Barat, yang kemudian dilansir jaringan pemberitaan ABC, Rabu.
Mantan menteri lingkungan hidup dan sumber daya air dalam kabinet Howard itu menyebut pernyataan Howard sebagai "komentar yang patut disayangkan" dan ia tidak pernah setuju dengan pernyataan tersebut.
Sebelumnya, baik Turnbull maupun Wakil Ketua Partai Liberal, Julie Bishop, berulang kali menolak untuk mengecam pernyataan Howard tersebut.
Selama berkuasa sekitar 11 tahun, Howard dikenal sebagai sahabat dekat Presiden AS, George W.Bush. Bahkan, bersama mantan perdana menteri Inggris Tony Blair, Howard merupakan pendukung utama invasi AS ke Afghanistan dan Irak.
Berkaitan dengan pemilihan presiden AS 4 November lalu, kemenangan Barack Obama yang mengantarnya menjadi presiden ke-44 AS itu adalah juga kemenangan mayoritas rakyat Australia sebagaimana ditunjukkan oleh hasil survei Pusat Studi Amerika Universitas Sydney.
Dalam kebijakan politik luar negeri Australia, AS pun tetap menjadi sekutu terdekat dan salah satu dari tiga pilar penting disamping keterlibatan komprehensif Australia di Asia serta Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Makna penting Amerika bagi Australia itu tercermin dari pernyataan Menteri Luar Negeri Stephen Smith tiga hari sebelum kemenangan historis Barack Obama atas John McCain.
Menlu Smith mengatakan prioritas pertama Australia adalah memastikan bahwa aliansinya dengan Amerika terus berlangsung dengan baik.
"Hal kedua terpenting dari perspektif Australia adalah terus mendorong Amerika Serikat untuk secara aktif terlibat di kawasan Asia Pasifik. Saya rasa ini penting," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2008