Bandung (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung rekomendasikan 141 rumah penduduk di empat kampung di Desa Sukabungah Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur harus direlokasi.
"Berdasarkan pemantauan tim PVMBG, rumah di perkampungan itu tidak layak huni dan perlu direlokasi karena berada di kawasan gerakan tanah tinggi," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, DR Surono, di Bandung, Selasa.
Rumah yang perlu relokasi itu antara lain sebanyak 48 rumah di Kampung Kumendong, 44 rumah di Kampung Kubang, 37 rumah di Kampung Jerukhonje dan 6 rumah di Kampung Jambudipa.
Rumah penduduk yang terancam longsor di Kampung Kumendong dan Kubang semuanya saat ini terjadi kerusakan akibat `nendatan` dan retakan tanah.
Sedangkan sebanyak 37 rumah yang terancam gerakan tanah di Jambu dipa karena kondisi kampung itu berada di bawah lereng dengan kemiringan terjal dimana di atasnya Kampung Kumendong dan Kubang yang yang wilayahnya terjadi nendatan dan keretakan.
"Keempat kampung itu tidak layak huni, dan harus direlokasi ke lokasi yang aman," kata Surono.
Ia menyebutkan, kejadian gerakan tanah di keempat kampung itu terjadi pada 15 November 2008 lalu. Selain mengancam rumah penduduk gerakan tanah di kampung itu juga mengakibatkan 20 hektar sawah rusah karena tanahnya retak-retak dan `nendat`.
"Batuan dasar di sekitar kampung itu perselingan batu lempung dan batu lanau yang merupakan bagian dari formasi Cimandiri, bersifat hgembur dan plastisitas rendah," katanya.
Bila tetap pemukiman dipertahankan, kata Surono, pertanian yang banyak menggunakan banyak air harus diubah jadi pola pertanian lahan kering dan menanam tanaman berakar kuat.
"Sebaliknya, bisa sawah dipertahankan maka pemukiman di sana harus direlokasi ke tempat yang aman," kata Kepala PVMBG itu menambahkan.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008