Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Agung Laksono, menyesalkan pernyataan mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Akbar Tanjung, yang menilai bahwa Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla sebagai penyebab turunnya popularitas partai berlambang beringin itu.

"Jika memang pernyataan itu benar, tentunya saya sangat menyesalkan. Turunnya popularitas Partai Golkar yang dipublikasikan oleh lembaga survei bukan karena faktor beliau (Jusuf Kalla) semata. Jadi banyak faktor dan person yang menjadi penyebabnya," kata Agung kepada wartawan di gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa.

Agung menambahkan, hasil survei belum tentu mencerminkan fakta yang sesungguhnya. Semuanya akan terlihat pada pemilihan anggota legislatif dan pemilihan presiden mendatang.

"Jadi hasil survei itu jangan membuat kader dan fungsionaris Partai Golkar jadi saling menyerang. Apalagi lewat pernyataan terbuka di media massa," katanya.

Menurut Agung, jika ada hal yang hendak dikritisi terkait dengan kepemimpinan atau yang lainnya di dalam tubuh Partai Golkar, lebih baik disampaikan lewat mekanisme yang ada. "Masih banyak langkah bijak untuk mengkritisi hal-hal semacam itu," katanya.

Sesungguhnya yang terpenting dilakukan saat ini, sambung mantan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora) di era Presiden Soeharto ini, bukannya saling menghujat atau saling menjatuhkan satu sama lain. Tetapi, bagaimana mencari solusi ke depan agar popularitas Partai Golkar dapat dipertahankan.

"Waktu pelaksanaan pemilihan calon anggota legislatif sudah semakin dekat, sehingga dibutuhkan konsentrasi dan kekompakan dari seluruh kader dan fungsionaris Partai Golkar guna mencapai target-target yang telah dicanangkan," katanya.

Rencana ke depan, Partai Golkar sendiri akan semakin gencar melakukan sosialisasi dengan berbagai bentuk medium yang ada.

"Termasuk dengan memasang iklan di televisi. Namun untuk ini kita masih menunggu waktu yang tepat, sehingga sosialisasi dapat efektif," kata Agung.

Namun begitu, Agung tetap akan lebih mendorong kepada caleg Partai Golkar untuk lebih mengedepankan sosialisasi lewat bertatap muka langsung dengan para konstituen. Tatap muka ini dinilainya sebagai pola atau metode kampanye yang paling efektif.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008