Jakarta (ANTARA News) - Bursa regional dan kekecewaan terhadap saham grup Bakrie menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, untuk kembali ditutup melemah.

IHSG BEI ditutup turun tajam 47,071 poin atau 3,81 persen menjadi 1.189,862 dan indeks LQ45 melemah 12,520 poin atau 5,24 persen ke posisi 226,499.

Analis Riset PT Panin Capital Gunawan, kepada ANTARA, mengatakan bahwa tekanan dari bursa regional masih menjadi penekan indeks BEI.

Pada Selasa ini beberapa bursa di kawasan Asia ditutup turun, di antaranya indeks Nikkei 225 di Bursa Tokyo merosot 2,28 persen ke posisi 8.328,41, bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng yang terkoreksi 4,54 persen menjadi 12.915,88 dan bursa Singapura dengan indeks Straits Times yang melemah 3,05 persen ke level 1.696,36.

Menurut dia, berita-berita negatif yang terus masuk pasar saham setiap harinya, baik dari pasar domestik maupun pasar global, sehingga pasar saham belum memperoleh insentif untuk berupaya "rebound" (naik kembali) dalam jangka pendek.

Dari pasar domestik, kata Gunawan, pelaku pasar juga kecewa atas jawaban Bakrie Brothers terhadap kasus Repo sahamnya di beberapa anak perusahaannya.

Kekecewaan pelaku pasar ini terlihat masih tertekannya saham Bumi Resources kembali terkena "auto rejection" mentok di harga Rp950 setelah terkoreksi Rp100.

Sistem "auto rejection" ini juga mengenai dua saham grup Bakrie lainnya, yakni saham Bakrie Brothers yang baru dibuka suspensi-nya dan langsung turun di batas maksimalnya Rp14 untuk berada di harga Rp131 dan Energi Mega Persada turun Rp35 di harga batas bawahnya Rp315.

Sedangkan tiga saham Bakrie lainnya, yakni Bakrie Development turun Rp7 menjadi Rp71, Bakrie Telecom melemah Rp3 ke Rp55 dan Bakrie Plantations terpuruk Rp30 menjadi Rp275.

Anjloknya bursa regional dan saham grup Bakrie pada Selasa ini kembali diikuti oleh terjunnya indeks BEI hingga ke level psikologis 1.100.

Kondisi inilah yang membuat saham yang turun mendominasi perdagangan di BEI pada perdagangan Selasa ini sebanyak 136 dibanding yang naik hanya 17, sedangkan 36 stagnan dan 268 efek tidak diperdagangkan.

Beberapa saham unggulan yang memimpin indeks turun diantaranya Telkom yang terkoreksi Rp350 menjadi Rp5.550, Astra Internasional melemah Rp250 ke level Rp8.550, Perusahaan Gas Negara terkikis Rp100 ke posisi Rp1.590, Tambang Batubara Bukit Asam anjlok Rp50 ke harga Rp5.900 dan United Tractor turun Rp125 ke Rp3.625.

Perdagangan berjalan sepi, hanya 34.516 kali transaksi yang melibatkan 1,359 juta saham dengan nilai Rp932,688 miliar. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008