Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan pemerintah belum akan menerapkan "blanket guarantee", mengingat jaminan pemerintah yang telah diberikan saat ini dan situasi perbankan nasional yang dianggap aman. "Ada yang bilang `blanket guarantee` itu penyelesaian bagus, agar tercipta 'rasa percaya' dan tidak ada pelarian modal (capital flight). Tapi pada 1998 kita sudah menerapkan `blanket guarantee`, justru terjadi 'capital flight' besar-besaran dan suku bunga deposito mencapai 60 persen dan inflasi 80 persen serta kurs rupiah menjadi Rp17.000 per dolar," kata Wapres, saat membuka sebuah seminar proyeksi ekonomi 2009 di Jakarta, Selasa. Ditambahkannya, Indonesia memiliki empat jenis bank saat ini, yaitu bank pemerintah, bank swasta, bank asing, dan bank campuran. Di bank-bank pemerintah, kata Wapres, meski pemerintah hanya menjamin simpanan maksimal Rp2 miliar, perbankan pemerintah dijamin keberadaannya oleh pemerintah sehingga sebenarnya pemerintah menjamin seluruh simpanan. Sedangkan di perbankan asing seperti citibank, tambahnya, mereka tidak bankrut sehingga tidak perlu menutup cabang mereka di Indonesia. Untuk perbankan campuran, jelasnya, pemerintah melihat kelompok-kelompok seperti Khazanah Bhd dan Temasek akan membiarkan kerugian atas investasi mereka di Indonesia. Dan perbankan swasta, menurut Wapres, juga berada dalam situasi perbankan yang baik dengan rasio kredit macet yang rendah. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008