Jakarta (ANTARA News) - Pembentukan PT Agro Kimia Indonesia, induk usaha BUMN pupuk nasional, ditargetkan rampung sebelum akhir 2008, setelah Peraturan Pemerintah mengenai hal itu diterbitkan. "Tidak ada masalah lagi termasuk masalah perpajakannya. Jadi tinggal menunggu PP," kata Sekretaris Menneg BUMN Muhammad Said Didu usai melantik sejumlah direksi dan komisaris BUMN Asuransi di Kantor Kementerian BUMN, di Jakarta, Senin. Perusahaan induk BUMN pupuk itu nantinya akan membawahi lima perusahaan yaitu PT Pusri, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Pupuk Kujang, PT Petro Kimia Gresik, dan PT Pupuk Iskandar Muda. Pembentukan holding BUMN Pupuk merupakan salah satu langkah pemerintah mengatasi masalah yang dihadapi industri pupuk nasional, termasuk ketersediaan gas bagi perusahaan-perusahaan pupuk nasional. "Holding BUMN Pupuk nantinya fokus pada masalah investasi, produksi, pemasaran, dan distribusi pupuk terutama dalam rangka program pupuk subsidi," katanya. Selain mewujudkan perusahaan pupuk dan petrokimia kelas dunia, dengan holding itu juga akan dikembangkan jasa-jasa teknik melalui maksimasi nilai perusahaan, dan juga mendukung program ketahanan pangan nasional. Meskipun holding terbentuk, menurut Said Didu, kegiatan operasional masing-masing BUMN Pupuk tersebut tetap seperti biasa tidak ada yang berubah. Ia berpendapat, selama ini kelangkaan pupuk di sejumlah tempat adalah akibat dari tidak terjadinya sinergi produksi maupun distribusi di antara BUMN Pupuk. Sebelumnya Said menjelaskan, tahap awal tugas holding adalah mengupayakan pendanaan revitalisasi empat pabrik pupuk yang sudah berusia tua atau di atas 30 tahun yaitu tiga unit pabrik di Pusri dan 1 pabrik di Pupuk Kalimantan Timur. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008